Hari Anak Nasional, Ribuan Anak Banyuwangi Memengan Aneka Permainan Tradisional
Ribuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional
Ribuan anak bermain bersama di Taman Blambangan
Hari Anak Nasional, Ribuan Anak Banyuwangi Memengan Aneka Permainan Tradisional
Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh setiap 23 Juli, diperingati dengan cara seru di Banyuwangi. Ribuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional, Sabtu (22/7/2023).
Anak-anak bermain atau dalam bahasa Osing disebut memengan aneka permainan tradisional
"Esensi pendidikan adalah mewujudkan kebahagiaan. Sisi ini tak boleh diabaikan. Untuk itu, perlu anak-anak diajak bermain dan diajarkan filosofi di balik permainan tersebut. Seperti halnya kebersamaan, gotong royong dan lain sebagainya,"
ungkap Ipuk.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
-
Bagaimana Banyuwangi menggunakan insentif yang diterima? Sesuai arahan pusat, DIFK ini akan dipergunakan secara optimal untuk mendukung berbagai program yang bermanfaat bagi warga. Seperti program-program pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat, upaya penurunan stunting, peningkatan investasi, hingga penurunan kemiskinan,” jelas Ipuk.
Dengan mengenalkan aneka permainan tradisional kepada anak-anak tersebut, Ipuk juga berharap bisa menjadi alternatif dari aneka permainan modern yang berbasis gadget.
Di mana dalam sejumlah riset tak sedikit gadget memberikan ekses negatif.
"Ini membuat anak lebih sehat. Saraf motoriknya terlatih,” ujar Ipuk seusai mencoba permainan bakiak dan bola bekel bersama anak-anak. “Juga harus kompak dan disiplin kalau mau menang," imbuhnya.
Selain ada sejumlah cabang permainan tradisional yang dilombakan, juga terdapat kirab defile dari masing-masing kontingen yang berasal dari Unit Pembantu Teknis Dinas (UPTD) Dispendik se-Kabupaten Banyuwangi.
Ada 25 defile yang menyajikan aneka permainan dan kekhasan dari masing-masing kecamatannya.
Ada yang menampilkan permainan jaran kepang, engklek, bedil-bedilan, congklak, tarik tambang dan lain sebagainya. Dipadu dengan gerak teatrikal dan musik dari beragam tetabuhan sederhana.
Tak pelak penampilan mereka banyak mengundang tawa para penonton.
"Kegiatan ini saya kira sangat tepat dalam mengkampanyekan tentang kesehatan pada anak.
Mereka bisa bermain sekaligus bisa didorong mengasah kreativitas,"
ujar Plt. Direktur PAUD Kemendikbud RI Komalasari yang turut menyaksikan acara tersebut.
"Ternyata memang asyik bisa membuat mainan sendiri lalu dimainkan bareng-bareng. Tidak hanya handphone saja yang asyik," kata siswa yang bermain serompetan (terompet).
Digelar Tiap Tahun
Festival Memengan atau Permainan Tradisional ini telah digelar setiap tahun di Kabupaten Banyuwangi. Melibatkan ribuan anak didik setingkat Sekolah Dasar.