Bermain Patipung Tipung Balung, Permainan Tahan Senyum Tradisional oleh Anak-Anak Sunda
Permainan ini sudah jarang dimainkan, padahal seru.
Permainan ini sudah jarang dimainkan, padahal seru.
Bermain Patipung Tipung Balung, Permainan Tahan Senyum Tradisional oleh Anak-Anak Sunda
Beragam permainan tradisional Sunda mewarnai keceriaan anak-anak Jawa Barat di zaman dulu.
Salah satu yang asyik dimainkan adalah Patipung Tipung Balung yang bisa melatih keakraban.
-
Siapa saja yang suka bermain tatarucingan Sunda? Saat kumpul keluarga di rumah, orang Sunda khususnya sering kali bersenda gurau dengan melontarkan tebak-tebakan lucu Sunda yang tak pernah gagal membuat suasana lebih cair dan membawa kebahagiaan yang berlimpah.
-
Apa yang dimainkan anak-anak di Bandung Timur? Seorang warganet belum lama ini membagikan momen anak-anak tengah asyik bermain kesenian Reak Dogdog. Terlihat beberapa anak memakai kostum boneka menyerupai naga, dan berlari mengejar anak lainnya di sebuah lahan kosong.
-
Apa yang membuat tatarucingan Sunda lucu? Tatarucingan dianggap dapat menunjukkan kebiasaan dan karakter masyarakat Sunda yang humoris dan menghargai kejenakaan. Bahkan, tatarucingan disebut dapat membuktikan bahwa masyarakat Sunda begitu memperhatikan hal-hal detail di sekitarnya.
-
Apa yang membuat pantun bahasa Sunda lucu? Menyampaikan pantun Sunda lucu jorang sangat cocok sebagai bahan lelucon untuk mencairkan suasana. Seperti beberapa pantun Bahasa Sunda lucu berikut ini yang dijamin bikin ngakak dan cocok buat cairkan suasana.
-
Apa yang membuat pantun lucu Sunda menarik? Pantun lucu Sunda bisa Anda coba ungkapkan saat berkumpul bersama teman hingga orang-orang terdekat. Pantun bukan hanya berlaku dengan bahasa Indonesia saja. Melainkan, karya sastra pendek itu juga bisa ditulis menggunakan bahasa daerah.
-
Bagaimana cara tatarucingan Sunda dimainkan? Sama seperti tebak-tebakan, tatarucingan Sunda terdiri atas pertanyaan dan jawaban.
Patipung Tipung Balung terbilang unik lantaran si pemain harus bisa menahan senyum agar tidak mendapat hukuman.
Hukumannya juga lucu, yakni diberi tepung terigu atau bedak putih menggunakan jari. Di zaman dahulu, permainan ini asyik dimainkan secara berkelompok.
Lantas bagaimana memainkan Patipung Tipung Balung? Yuk, kenalan lebih dalam lagi.
Dimainkan oleh empat sampai lima orang
Mengutip YouTube Budaya Jabar, permainan Patipung Tipung Balung jadi sarana keakraban anak-anak Sunda di zaman dulu.
Permainan ini biasanya dilakukan oleh empat sampai lima orang di halaman rumah maupun pinggir jalan desa.
Menariknya, para pemain juga menjalankan permainan ini sembari menyanyikan lagu pengiring berbahasa Sunda.
Menumpuk tangan hingga tinggi
Setelah empat sama lima orang terkumpul, langkah selanjutnya adalah anak-anak harus menumpuk tangan mereka di tengah, sembari mengepalkan tangan dan saling bersilangan.
Kemudian permainan bisa dimulai saat seluruhnya menyanyikan lagu Patipung Tipung Balung.
Setelahnya, anak-anak tersebut bersama-sama menyanyikan lagu tradisional permainan Sunda Patipung Tipung Balung.
“Patipung Tipung Balung, pamenyan menyan sapi, pancelu cepa hiji.”
Atau menyanyikan lagu lain:
“Ndog-ndog bolong, ndog bolong peupeus hiji, prek.”
Masing-masing pemain membuka kepalan tangan
Saat para pemain menyanyikan lagu-lagu tersebut, di akhir lirik mereka secara berurutan harus membuka kepalan tangannya.
Hal itu terus diulang sampai tidak ada lagi pemain yang mengepalkan tangannya alias sudah habis.
Permainan ini sangat seru dimainkan bersama terutama saat libur.
Tahan senyum agar tidak diolesi tepung
Setelah seluruh tangan sudah tidak ada yang mengepal, seluruh pemain diminta untuk menahan senyum termasuk memperlihatkan gigi.
Agar semakin seru, masing-masing pemain saling menggoda pemain lainnya dengan cara menampilkan wajah lucu mereka.
Jika salah satunya ada yang senyum sampai terlihat gigi, maka seluruh peserta mencoret wajah pemain yang senyum sampai terlihat putih.
Diketahui, Patipung Tipung Balung sudah jarang dimainkan. Permainan ini perlu terus dikenalkan agar anak-anak di zaman sekarang bisa memainkannya bersama teman-teman dan turut melestarikannya.
Permainan ini bisa menambah keakraban dari masing-masing anak yang memain