Uniknya Permainan Babalonan Sarung Khas Sunda, Jadi Cara Orang Tua Ajarkan Anak Salat
Permainan babalonan sarung jadi media mengenalkan ibadah yang menyenangkan kepada anak
Permainan babalonan sarung jadi media mengenalkan ibadah yang menyenangkan kepada anak
Babalonan sarung merupakan permainan tradisional anak-anak dari Jawa Barat. Sesuai namanya, kain sarung jadi media utama yang bisa dibuat menjadi berbagai macam bentuk menarik.
Dahulu, cara ini dipakai oleh orang tua untuk mengenalkan ibadah salat kepada anaknya.
Para orang tua zaman dahulu yakin bahwa babalonan sarung menjadi media yang mengasyikkan dalam mengenalkan ibadah ke anak-anak. Mereka akan mudah menerima ajakan untuk beribadah, dibanding dengan memaksanya.
Selain itu, babalonan sarung juga digunakan anak-anak untuk berinteraksi dan mengisi waktu setelah bermadrasah.
Yuk kenalan lebih dekat dengan babalonan sarung yang unik.
Foto: YouTube Danu David
Mengutip laman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, permainan ini mulanya merupakan cara orang tua untuk mengenalkan ibadah kepada anak-anak.
Dengan adanya permainan ini, diharapkan anak-anak mengenal fungsi sarung, yang salah satunya untuk melaksanakan salat.
Setelah kenal dengan sarung, anak-anak akan mulai terbiasa dengan sarung dan memakainya untuk ke masjid termasuk berangkat mengaji.
Kemudian, anak-anak yang usianya lebih dewasa, biasa memainkan babalonan sarung sebagai pengisi waktu luang setelah kegiatan bermadrasah.
Biasanya mereka bermain sampai azan magrib berkumandang, lalu pergi ke masjid bersama.
Ini juga bisa jadi media interaksi antar anak-anak, sehingga merekatkan budaya pertemanan dan silaturahmi.
Terdapat misi budaya dalam kaulinan budak atau permainan anak-anak khas wilayah Garut, Bandung, Tasikmalaya, Sumedang dan sekitarnya itu.
Misi budaya yang dimaksud adalah mengenalkan kain sarung sebagai kain khas Indonesia, dengan berbagai motif yang indah.
Beragam motif dalam kain sarung juga bisa menjadi identitas kedaerahan yang menambah pengetahuan anak-anak dalam proses belajar.
Sementara itu, cara memainkan babalonan sarung cukuplah mudah. Pertama, sarung akan dibuat melingkar seperti donat lalu diterbangkan.
Saat di atas kondisi sarung akan berputar seperti roda, lalu sebisa mungkin anak-anak tersebut menangkapnya agar sarung tidak jatuh ke tanah.
Kemudian, cara lainnya adalah dengan mengikatnya ke pinggang lalu dipegang. Setelah memiliki bentuk mirip jubah Superman, anak-anak anak berlari dan membuat sarung menggelembung seperti balon karena tertiup angin.
Jika diartikan ke bahasa Indonesia, babalonan berarti memainkan media kain hingga membentuk balon, dan sarung adalah media yang digunakan.
Mengutip kanal Youtube Zaini Alif yang merupakan pengamat kebudayaan dan permainan Sunda, babalonan sarung biasa dimainkan oleh anak-anak di pedesaan Sunda.
Permainan ini biasa dimainkan di leuwi atau sungai. Anak-anak akan menceburkan diri ke sungai, lalu membuat kain sarung yang terisi air serta udara menjadi menggelembung.
Tempat lainnya untuk memainkan babalonan sarung adalah di halaman rumah, area sawah, dan sekitar masjid atau sekolah madrasah.
Meningkatkan kecerdasaan sang buah hati ternyata bisa dilakukan melalui permainan. Apa saja rekomendasinya?
Baca SelengkapnyaTebak-tebakan benda adalah permainan yang bermanfaat untuk anak.
Baca SelengkapnyaPermainan ini masih lestari di Kabupaten Bandung Barat
Baca SelengkapnyaDengan permainan ini, Anda akan dipaksa untuk berpikir kreatif untuk membalas pantun yang dilontarkan teman Anda.
Baca SelengkapnyaPantun lucu dapat dikenalkan anak-anak untuk melestarikan budaya.
Baca SelengkapnyaTidak hanya bisa bermain dan bersenang-senang, liburan juga bisa memberikan banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak.
Baca SelengkapnyaAksi dua orang bule pria belum lama ini berhasi menarik perhatian masyarakat. Tak sengaja lewat di depan acara kondangan, ia justru mendapati nasib beruntung.
Baca SelengkapnyaCerita anak-anak bertema Islami yang lucu dapat menjadi sarana belajar agama yang baik.
Baca SelengkapnyaPantun bukan sekadar pelajaran bahasa dan peninggalan budaya, tapi juga media untuk menciptakan tawa dan suasana ceria di dalam kelas.
Baca Selengkapnya