Hari Kartini, Polwan muslim di Pamekasan diminta berjilbab
Pemakaian jilbab adalah upaya membentuk pribadi abdi negara yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Memperingati Hari Kartini, Korp HMI Wati (Kohati) Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, menyerukan agar polisi wanita muslimah, hendaknya memakai jilbab, karena hal itu juga sebagai prasyarat abdi negara.
"Salah satu prasyarat menjadi abdi negara yang dicantumkan dalam setiap pelaksanaan rekrutmen adalah Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, tentunya sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing," ujar Nur Halimah, Ketua Umum Kohati Pamekasan seperti dilansir dari Antara, Senin (21/4).
Menurut Nur Halimah, untuk seorang muslimah bahwa indikasi taqwa itu salah satunya adalah yaitu menutup aurat atau memakai jilbab. Pemakaian jilbab adalah upaya membentuk pribadi abdi negara yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk itu, Kohati meminta kepada institusi kepolisian agar menjadikan momentum peringatan Hari Kartini kali ini sebagai hari yang lebih bermakna dengan memberikan ruang kepada Polwan untuk menjadi abdi negara yang taat agama.
Nur Halimah pun melanjutkan, bahwa Instruksi berjilbab kepada Polwan muslimah sudah dilakukan, dan sudah banyak Polwan di berbagai daerah yang memakai jilbab. Namun sayangnya, Instruksi itu tidak jelas, bahkan ada kesan saat ini masih ada pelarangan Polwan memakai jilbab dengan berbagai alasan. Salah Satunya, karena belum disediakan anggaran untuk pembelian seragam jilbab.
Selain menyerukan penggunaan jilbab bagi Polwan, di Hari Kartini ini, Kohati Pamekasan melakukan aksi bagi-bagi bunga kepada warga, sebagai simbol perdamaian. Aksi ini dilakukan di sejumlah titik di Kabupaten Pamekasan dengan sasaran pengendara kendaraan bermotor baik roda dua ataupun roda empat.