Hari ke 2 swakelola TPST Bantargebang, sopir truk keluhkan antrean
Setelah membuang ini dia harus kembali ke TPS mengambil sampah yang menumpuk.
Hari ke dua pengelolaan TPST Bantargebang secara swakelola masih belum normal. Sebab, zona pembuangan dan alat berat yang dioperasikan masih terbatas. Akibatnya, masih terjadi antrean truk sampah di TPST milik DKI tersebut.
Seorang sopir truk sampah asal Kembangan, Jakarta Barat, Tarwin mengaku terpaksa menunggu hampir lima jam atau sampai pukul 13.00 WIB untuk membuang sampah di TPST Bantarbang. Padahal, biasanya begitu masuk langsung membuang ke titik pembuangan.
"Sekarang antre lama, menunggu sampai lima jam baru bisa naik ke zona pembuangan untuk membuang sampah," kata Tarwin, Kamis (21/7).
Menurut Tarwin, setelah membuang ini dia harus kembali ke TPS mengambil sampah yang menumpuk. Soalnya, sampah yang dibuang merupakan sampah yang ditahan kemarin ketika tidak bisa membuang karena tak ada alat berat.
"Biasanya hanya satu rit, sekarang sampai dua rit, pokoknya hingga tak ada penumpukan di TPS," katanya.
Kepala Satlak Pemrosesan Akhir Sampah pada Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Rizky Febrianto mengatakan, baru ada dua titik pembuangan di zona satu yang telah normal kembali, di sana sudah ada 9 eskavator, dan buldoser yang dioperasikan.
"Dua titik pembuangan di zona belakang akan dioperasikan, enam eskavator akan dibawa ke sana menggunakan truk trailer, karena eskavator tidak boleh jalan jauh," ujar Tarwin.
Dia menuturkan, pada hari ke dua swakelola tersebut sebanyak 22 alat berat sudah berada di TPST Bantargebang. Penambahan akan terus dilakukan menyesuaikan kebutuhan atau sama dengan yang dioperasikan oleh pengelola sebelumnya yang mencapai 50 unit.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, pukul 15.00 WIB, antrean truk sampah DKI mengular hingga 100 meter lebih ke jalan dari titik timbangan. Selain itu, antrean juga terjadi di jalur menuju pembuangan di zona 1.
Baca juga:
Swakelola sampah di Bantargebang, Ahok klaim hemat anggaran 70%
Pemprov DKI berdalih soal swakelola Bantargebang kacau
Swakelola TPSP Bantar Gebang kacau, truk buang sampah sembarangan
Sopir truk mengeluh tak bisa buang sampah di PTSP Bantargebang
Diputus kontrak, pengelolaa TPST Bantargebang kemasi alat berat
Hari ini, Ahok putuskan DKI kelola sendiri sampah Bantargebang
DKI resmi ambil alih TPST Bantargebang, GTJ diminta angkat kaki
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Bingka Kentang Khas Banjar begitu istimewa? Penggunaan bahan-bahan lokal yang melimpah seperti kelapa, tepung beras, gula merah, dan santan menjadi ciri khas utama dari Bingka Banjar yang membuatnya begitu istimewa.