Hujan 4 Jam di Samarinda, Air Naik Capai 2,5 Meter dan Listrik Dipadamkan
Naiknya air capai 2,5 meter akibat intensitas hujan serta limpahan dari bendungan Sungai Karang Mumus dan luapan debit di Bendung Benanga.
Banjir yang melanda dua desa di Kota Samarinda, belum surut. Bahkan ketinggian air meningkat hingga mencapai 2,5 meter.
Dua desa dilanda banjir itu yakni Bengkuring, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda serta Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda. Banjir diakibatkan hujan yang melanda daerah tersebut sejak sekitar pukul 02.00 hingga pukul 06.00 WITA.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
Padahal luapan air yang melanda dua desa tersebut sempat surut setelah sebelumnya dilanda banjir dengan ketinggian sekitar 30-100 sentimeter. Naiknya air capai 2,5 meter akibat intensitas hujan serta limpahan dari bendungan Sungai Karang Mumus dan luapan debit di Bendung Benanga.
Pantauan di lokasi, gerimis sempat terjadi tadi sore. Sementara aliran listrik di dua desa terdampak banjir dipadamkan sejak tadi pagi akibat ketinggian air hampir mencapai gardu PLN.
Tim SAR dari Balikpapan turut dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang rumahnya terdampak banjir. "Banjir ini akibat dari hujan yang deras dini hari tadi sampai dengan tadi pagi dan semua peralatan SAR dikerahkan untuk mengevakuasi warga," kata petugas BPBD Samarinda Nanang Arifin, Minggu (9/6).
Sebelumnya, banjir merendam ribuan rumah warga dua kelurahan di Samarinda, Kalimantan Timur, dua hari ini. Ketinggian air 1 meter disebabkan luapan debit Bendung Benanga akibat hujan deras 3-4 Juni 2019.
Limpahan air bendung mengalir melalui Sungai Karang Mumus, mulai merendam rumah warga di kawasan Bengkuring, Sempaja Timur, Jumat (7/6) kemarin. Ketinggian bervariasi 30-100 sentimeter.
Di Sempaja Timur tercatat ada 735 KK atau sekitar 2.327 jiwa terdampak banjir. Warga bersama relawan kebencanaan, juga kepolisian, ikut bersiaga mengevakuasi warga yang mengungsi.
Di hari yang sama, air banjir berwarna cokelat kehitaman hingga ketinggian 1 meter, juga merendam rumah warga di kelurahan Gunung Lingai, kecamatan Sungai Pinang.
Ketinggian air terus naik hingga sore ini. Kawasan yang terendam diantaranya RT 1, RT 2, RT 3, RT 6, RT 7 dan RT 8. Terparah, berada di permukiman RT 8. Namun sayang, pihak terkait belum mendata riil jumlah jiwa terdampak banjir.
"Air terus naik. Bisa semingguan banjir," kata Kevin, warga RT 07 Gunung Lingai, ditemui merdeka.com, Sabtu (8/6).
Penelusuran merdeka.com, banjir tidak hanya merendam permukiman, melainkan juga lahan pertanian dan persawahan di kawasan Betapus, Samarinda Utara. Ada sekitar 10 hektare sawah terendam.
"Habis mas (areal sawah dan pertanian) kalau sudah banjir seperti ini," kata Supriyatno, warga sekitaran Betapus.
Warga kembali was-was dengan cuaca yang kerap berubah-ubah di Samarinda. Apalagi, apabila turun hujan deras di kawasan Samarinda Utara.
"Iya, kondisi begini, bisa semingguan banjir baru air surut. Benar-benar tidak ada solusi konkret dari Pemkot," kata Adi, warga Gunung Lingai lainnya.
Baca juga:
Sungai Tanru Tedong Meluap, Tiga Kecamatan di Sidrap Sulsel Terendam Banjir
Ribuan Rumah dan 10 Hektare Sawah Warga di Samarinda Terendam Banjir
Banjir Rendam 3 Kecamatan di Wajo, Ketinggian Air Sampai 100 Cm
Banjir Sebabkan Jalan Trans Seram Putus dan Jembatan Rusak
BNPB Ingatkan Potensi Banjir dan Longsor di Jalur Mudik Sumatera
Sehari Jelang Lebaran, Banjir Setinggi 2 Meter Rendam Perumahan di Bontang
10.065 Jiwa Terdampak Banjir Setinggi Dua Meter di Bontang