Ibu di Bogor Tega Aniaya Anak Tiri Hingga Tewas
"Penganiayaan dilakukan setiap hari. Namun puncaknya satu minggu sebelum kasus ini terungkap," kata Hendri
Polisi mengungkap kasus penganiayaan seorang ibu kepada anak tiri di Bogor, Kamis (19/9). Akibat penganiayaan ini, anak tiri berinisial SU (5) tewas.
Kapolres Bogor Kota Komisaris Besar Hendri Fiuser menjelaskan, penganiayaan itu terjadi di Kampung Situpete RT04/10, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Tersangka ZFL (20) menganiaya korban dengan cara menjambak rambut, mencubit lengan, dada, membenturkan kepala ke tembok.
-
Bagaimana Pawai Dongdang di Bogor dirayakan? Dalam kegiatan tersebut, ratusan warga mengarak beberapa alat pikul padi yang terbuat dari potongan batang bambu setinggi orang dewasa. Tidak hanya itu, Pawai Dongdang juga dimeriahkan oleh arak-arakan hasil bumi dan makanan yang dihias dalam beraneka bentuk dengan diiringi suara kendang, angklung, serta pukulan lesung.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Kenapa nelayan Bojonegara menjauh saat ada angin puting beliung? Kemunculannya ditandai oleh mendung hitam mirip jantung pisang. Ketika tanda ini muncul, mereka segera menjauh untuk keselamatan sehingga tidak terjadi kecelakaan laut.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Kenapa warga Bogor menggelar Pawai Dongdang? Salah satu kegiatan yang dilakukan Balad Erick Thohir tersebut adalah Pawai Dongdang yang digelar di Kampung Garisul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagai bentuk syukur atas nikmat kemerdekaan.
-
Bagaimana asal mula patung Gajah Bolong di Bojonegoro? Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono). (Foto: Pemkab Bojonegoro) Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.
"Hasil autopsi, tengkorak belakangnya pecah dan retak. Penganiayaan dilakukan setiap hari. Namun puncaknya satu minggu sebelum kasus ini terungkap," kata Hendri dalam keterangan persnya, Kamis (19/9).
Hasil pemeriksaan, ZFL tidak mengidap gangguan kejiwaan dan melakukan penganiayaan dengan sadar. Kasat Reskrim Polres Bogor Kota, Ajun Komisaris Niko Adiputra menjelaskan, ZFL menganiaya saat ayah korban sedang di luar kota.
"Kan dia (pelaku) mengurus dua anak di usia 20 tahun. Satu anak kandungnya umurnya 1,5 tahun dan anak tirinya 4 tahun 8 bulan. Kalau dia kesal, anak tirinya yang jadi pelampiasan," kata Niko.
Niko menuturkan, tersangka kesal lantaran harus mengurus korban seorang diri. Sementara suaminya kerap pergi ke luar kota. Bahkan, suaminya hanya pulang setiap satu atau dua bulan sekali.
"Sekarang suaminya tahu. Tapi pas melakukan kekerasan itu suaminya tidak tahu karena sedang di luar kota," katanya.
Pelaku dijerat dengan Pasal 76 c Juncto Pasal 80 ayat (3) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan hukuman 15 tahun penjara.
Baca juga:
Pedagang Klontong Mau Diutangi HR Karena Embel-Embel Anak Elvy Sukaesih
Fakta Kasus Remaja Tusuk Begal Demi Bela Pacar yang Diancam Diperkosa
Pukul Istri Selingkuhan, Pelakor di Lubuklinggau Diciduk Polisi
Kisah Tragis Pelanggar Lalu Lintas di NTB Dianiaya Polisi Hingga Tewas
4 Polisi Aniaya Pelanggar Lalu Lintas Hingga Tewas Diperiksa Propam Polda NTB