Ikan Hiu Mirip Manusia di Rote Ndao Dibawa ke IPB untuk Diteliti
Bayi ikan hiu yang ditemukan Abdullah Fero, nelayan asal Desa Papela, Kecamatan Rote Timur, Nusa Tenggara Timur berwajah mirip manusia ramai dibicarakan. Bahkan keunikan dan keanehan bentuk bayi hiu ini menyedot perhatian dunia internasional.
Bayi ikan hiu yang ditemukan Abdullah Fero, nelayan asal Desa Papela, Kecamatan Rote Timur, Nusa Tenggara Timur berwajah mirip manusia ramai dibicarakan. Bahkan keunikan dan keanehan bentuk bayi hiu ini menyedot perhatian dunia internasional.
Agar tidak terjadinya kesimpangsiuran tentang rupa bayi ikan hiu tersebut, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur (BBKSDA NTT) telah menghubungi dan mengirim dokumen bayi hiu ke dosen dan peneliti ikan, Ichthyologist Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Charles P.H. Simanjuntak untuk diteliti.
-
Untuk apa tulang-tulang hewan diletakkan di tempat tersebut? Tampaknya mereka berkumpul untuk melakukan ritual khusus dalam suatu kegiatan dengan cara menaruh tanduk-tanduk dan tengkorak hewan sebagai bagian dari ritual ritual ini.
-
Kapan hewan-hewan purba tersebut hidup di Sumba? Menurut makalah tersebut, beberapa dari spesies ini diperkirakan telah menghuni Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu.
-
Kapan Hari Tapir Sedunia diperingati? Tahukah Anda, tanggal 27 April diperingati sebagai Hari Tapir Sedunia? Ya, sejak tahun 2008 lalu, setiap tanggal 27 April menjadi momentum peringatan tersebut.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kapan tulang hewan berisi biji henbane hitam ditemukan? Tulang tersebut berasal dari antara tahun 70 dan 100 Masehi berdasarkan model keramik dan bros kawat yang ditemukan di lubang berlumpur yang sama.
-
Hewan apa yang ditemukan di sungai Desa Kebonagung? Awalnya saat sedang berburu, seorang pemuda di Desa Kebonagung Kecamatan Sulang, Rembang, memergoki adanya kucing hutan di pinggir sungai yang terletak di sebelah barat desa. Namun saat dikejar, kucing hutan itu masuk bersembunyi di dalam lubang. Karena penasaran dengan keberadaan kucing hutan, empat pemuda desa mendatangi lagi lokasi tersebut Minggu (10/9) dini hari. Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
"Setelah membaca dan memperhatikan hasil pengumpulan informasi oleh petugas RKW Rote, bahwa spesies janin hiu adalah Carcharinus melanopterus atau blacktip reef shark. Spesies ini termasuk kategori rentan dalam daftar merah IUCN," kata Kepala BBKSDA NTT Timbul Batubara, Minggu (28/2).
Menurutnya, bayi hiu yang diawetkan nelayan itu masih dalam kondisi janin atau fetus, berasal dari dalam tubuh induknya Bagian lubang atau bulatan adalah organ mata, namun posisinya belum berada pada bagian lateral (sisi tubuh) melainkan ventral (depan).
"Informasi ini sekaligus mematahkan dugaan bahwa kedua lubang adalah hidung. Mata yang tidak bermigrasi saat pembentukan embrio, yaitu berada pada bagian ventral, mengindikasikan adanya cacat bawaan atau congenital abnormalities, atau the birth deformity. Penyebabnya ada beberapa faktor baik karena genetik maupun lingkungan," ungkap Timbul Batubara.
Dia mengingatkan nelayan, bahwa walaupun hiu belum termasuk dilindungi menurut peraturan Menteri LHK Nomor 106 tahun 2018, namun keberadaannya penting di perairan laut.
Posisi hiu dalam rantai makanan adalah sebagai top predator berfungsi untuk mengendalikan jenis-jenis ikan yang dimangsanya.
Penurunan populasi hiu dikhawatirkan akan meningkatkan jenis ikan seperti kakap, tuna, dan kerapu yang walaupun menggiurkan dari sisi ekonomi, namun destruktif bagi ekosistem lautan yakni habisnya spesies-spesies di level bawah piramida makanan.
"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk membatasi konsumsi sirip hiu dan kepada nelayan untuk menghentikan eksploitasi ikan hiu, supaya sumber daya perairan dapat terus dimanfaatkan secara lestari," Harap Timbul Batubara.
Baca juga:
Puluhan Satwa Dilindungi Dijual di Facebook, 3 Pelaku Ditangkap
Pelepasliaran Orangutan di Hutan Kalimantan dengan Protokol Kesehatan
Gajah Rusak Pondok di Kebun Kopi Milik Warga Ogan Komering Ulu Selatan
2 Orangutan Dievakuasi dari Kebun Karet di Kotawaringin Timur
Penyelamatan Anak Gajah yang Terjebak Lumpur di Pidie