Ikut Diklat Pecinta Alam di Lereng Gunung Argopuro, Mahasiswi FT Unej Meninggal Dunia
Sejauh ini, dari pemeriksaan luar tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan.
Penyebab meninggalnya korban masih diselidiki.
Ikut Diklat Pecinta Alam di Lereng Gunung Argopuro, Mahasiswi FT Unej Meninggal Dunia
Seorang mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Jember (FT Unej), meninggal dunia saat mengikuti diklat dasar pecinta alam, Sabtu (11/11).
Korban atas nama Nadhifa Naya Damayanti (18), gadis asal Balikpapan, Kalimantan Timur. Ini tahun pertama korban sebagai mahasiswi tahun pertama di FT Unej.
Kegiatan diklat itu digelar Mahasiswa Divisi Pecinta Alam (Mahadipa) FT Unej di lereng Gunung Argopuro yang berada di kawasan hutan lindung di Kecamatan Arjasa.
- Terungkap, Menantu Dibunuh Mertua di Pasuruan Ternyata Mahasiswi UT Unair
- Pengacara Nilai Penyidikan Kasus Mata Siswi SD Dicolok Jalan di Tempat: Kita Cuma Butuh Keluarga Minta Maaf
- Potongan Kepala Korban Mutilasi di Sleman Ditemukan di Sungai Krasak
- Korban Terseret Ombak Pantai Panjang Malang Ditemukan Tewas di Tulungagung, Dua Masih Hilang
"Dini hari sekitar pukul 03.00 Wib kami menerima permohonan evakuasi terhadap seorang mahasiswi di kawasan lereng Gunung Argopuro. Lokasinya cukup jauh dari pemukiman warga."
Kata Rudy Prahara, anggota Basarnas Jember, Senin (13/11).
@merdeka.com
Lokasi korban meminta dievakuasi terbilang cukup sulit. Yakni di antara petak 64C RPH Arjasa dan 74 RPH Jelbuk.
Titik tersebut tidak bisa dicapai dengan kendaraan roda dua apalagi roda empat milik Basarnas Jember.
Sehingga tim SAR harus berjalan kaki dan memanggul tubuh korban. Setelah dipanggul secara estafet, tubuh korban di bawa tim SAR menggunakan sepeda motor. Lalu setelah dibawa menggunakan kendaraan roda empat. Sehingga proses evakuasi memakan waktu berjam-jam.
"Saat dipanggul itu, denyut nadi korban masih ada," tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Arjasa, AKP Agus Sutriono menjelaskan saat dievakuasi,diduga korban masih hidup.
"Berdasarkan keterangan saksi, saat di bawa ke kendaraan, masih terasa ada denyut nadinya. Namun begitu sampai di rumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal," papar Agus.
Hingga kini belum diketahui pasti penyebab meninggalnya korban. Pihak keluarga yang dihubungi menolak untuk dilakukan autopsi.
"Kami sudah melakukan penyelidikan awal. Namun dari pihak keluarga menolak untuk otopsi," tutur Agus.
Sejauh ini, dari pemeriksaan luar tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan.