Ini Bukti Kebakaran Hutan di Indonesia Sudah Gawat Darurat
Warga setempat menjadi korban lantaran dampak yang muncul dari Karhutla. Dampak setiap tahun dirasakan warga ialah kabut asap.
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia terus terulang. Peristiwa ini seperti bencana tahunan buat warga.
Saat ini Karhutla masih berkobar. Warga setempat menjadi korban lantaran dampak yang muncul dari Karhutla. Dampak setiap tahun dirasakan warga ialah kabut asap.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
Kabut asap menjadi derita warga yang tak pernah usai. Berikut ini bukti kebakaran hutan di Indonesia sudah darurat:
110 Hektare Lahan Terbakar dalam Sepekan
Kebakaran hutan dan lahan makin parah. Dalam sepekan, sekitar 110 hektare lahan gambut terbakar di Kelurahan Petung dan Desa Giripurwa, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Panajam Paser merupakan daerah yang akan menjadi ibu kota baru.
Tim gabungan tak kenal lelah untuk memadamkan kobaran api agar tak semakin meluas.
"Sampai kemarin, hari ke tujuh, perkiraan luas lahan gambut yang terbakar di Petung dan Desa Giripurwa kurang lebih 110 hektare," kata Kasubbid Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten PPU, Nurlaila saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (16/9).
Jarak Pandang Tipis di Bawah 1 KM
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mengakibatkan kabut asap pekat di sejumlah wilayah Riau. Kabut asap membuat jarak pandang menjadi terbatas dan tipis atau di bawah 1 km.
Hal itu tentu berbahaya bagi pengguna jalur darat maupun udara.
"Jarak pandang cuma hampir 300 meter pagi tadi. Kondisi kabut asap ini terus dipantau, diperbaharui tiap 15 menit. Kami terus update," Kepala Bandara APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi, ditemui merdeka.com di kantornya, Jumat (13/9).
Warga Mengungsi
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau membuat warganya khawatir. Di antara mereka ada yang memilih mengungsi ke Kota Medan hingga kondisi udara di tempat tinggalnya kembali bersih.
Fatimahtuzzuhra El-Karim merupakan salah seorang warga Riau yang memilih mengungsi ke Medan. Perempuan asal Binjai, Sumut, ini mengaku khawatir dengan kesehatan anggota keluarganya, terutama anaknya yang masih berusia 1 tahun 6 bulan.
"Kami terpaksa mengungsi ke Medan, karena kami mempunyai anak yang masih kecil," kata Fatimah, Senin (16/9).
Asap Sampai ke Luar Negeri
Dampak dari kebakaran hutan dan lahan munculnya kabut asap pekat. Kabut asap ini tak hanya dirasakan warga Indonesia, melainkan sampai ke negeri tetangga.
Negara tetangga yang ikut terkena dampak Karhutla ialah Malaysia dan Singapura. Bahkan Negeri Jiran sampai meradang hingga berencana mengirim surat ke Jokowi.
(mdk/dan)