Ini Kelompok Rentan Alami Gangguan Psikologis di Tengah Pandemi Covid-19
"Penelitian di Cina 12,8 persen mereka (penyintas Covid-19 remaja hingga dewasa) mengalami PTSD (post-traumatic stress disorder)," katanya
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Kesehatan Jiwa DKI Jakarta, Nova Riyanti mengatakan penyintas Covid-19 remaja hingga dewasa dalam rentang umur 14 sampai 35 tahun sangat berisiko mangalami gangguan psikologis.
Sebab, pada rentang umur tersebut, penyintas belum merespons dengan baik masalah Covid-19 yang dihadapinya.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
"Penelitian di Cina 12,8 persen mereka (penyintas Covid-19 remaja hingga dewasa) mengalami PTSD (post-traumatic stress disorder)," katanya dalam talkshow yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Rabu (17/2).
Selain itu, tenaga kesehatan juga berisiko mengalami gangguan psikologis. Hasil penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 83 persen tenaga kesehatan di Indonesia berada pada kategori burn out. Burn out merupakan situasi lelah mental dan fisik akibat stres berkepanjangan.
Nova menyebut, gangguan psikologis pada tenaga kesehatan umumnya terjadi akibat melihat kondisi pasien Covid-19 yang memburuk. Tenaga kesehatan yang mengalami gangguan psikologis akut yakni perawat, disusul dokter.
"Ini juga terjadi di New York. Memang yang lebih tinggi merasakan stres akut perawat karena perawat yang lebih lama berinteraksi dengan pasien, kemudian diikuti dokter," jelasnya.
Kelompok berikutnya yang berisiko mengalami gangguan psikologis di tengah pandemi Covid-19 adalah petugas layanan publik. Hasil penelitian di Norwegia, 28,9 persen petugas layanan publik mengalami gejala PTSD.
"Jurnalis juga mengalami (gangguan psikologis). Penelitian di Afrika Selatan, Asia, Amerika Utara Eropa itu menunjukkan bahwa 25 persen (jurnalis) mengalami cemas, 20 depresi, 80 persen emosional. Jurnalis perempuan lebih menunjukkan PTSD daripada laki-laki," sambungnya.
Gangguan psikologis pada jurnalis disebabkan pemberitaan terkait pandemi Covid-19. Namun, hasil penelitian mencatat 52 persen jurnalis menjalani terapi psikologi dan berhasil mengurangi gejala PTSD.
Baca juga:
Survei PDSKJI: Pasien Terinfeksi Covid-19 Mengalami Gangguan Psikologis
Ketua MA: Pandemi Covid-19 Percepat Migrasi Peradilan Konvensional ke Elektronik
Roy Marten Umumkan Dirinya Sudah Negatif: Ku Menangkan Pertandingan Melawan Covid
Israel Halangi Pengiriman Vaksin Sputnik V Rusia ke Jalur Gaza
Anies Baswedan Sebut 1.500 Orang di Pasar Tanah Abang Divaksinasi Setiap Hari