Ini Kondisi Piton si Raja Ular yang Hangus Terbakar di Hutan Kalimantan
Nampak seekor ular piton berukuran besar hangus terbakar bersama dengan flora dan fauna lainnya di hutan Kalimantan.
Kebakaran hutan di Kalimantan menjadi sorotan publik. Selain mengakibatkan buruknya kualitas udara dan berdampak pada kesehatan warga, sejumlah hewan pun ikut menjadi korban.
Terbaru, publik dihebohkan dengan penampakan ular piton raksasa penghuni hutan Kalimantan yang hangus terbakar. Seperti yang diunggah akun Facebook Johan Michael Median Pasha, nampak seekor ular piton berukuran besar hangus terbakar bersama dengan flora dan fauna lainnya di hutan Kalimantan.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Apa senjata utama ular piton? Ular piton memang tak memiliki racun, tetapi bukan berarti terbebas dari bahaya. Lilitan menjadi senjata utama ular piton.
-
Bagaimana pemburu ular piton dibayar? Selama empat tahun terakhir, Siewe bekerja sebagai agen pembasmi ular piton di Distrik Pengelolaan Air Florida Selatan. Dia dibayar per jam dengan tarif bervariasi tergantung pada lokasi berburu dan mendapat bayaran tambahan untuk setiap ular piton yang berhasil ditangkap.
-
Apa itu daun ubi tumbuk khas Kalimantan Barat? Daun ubi di sini sebenarnya merupakan olahan dari daun singkong yang dihaluskan dengan cara diulek dan dimasak menggunakan campuran bumbu rempah dan santan kelapa.
-
Apa yang menjadi insentif bagi pemburu ular piton? Bayaran yang diberikan kepada pemburu menjadi insentif bagi mereka untuk terus berpartisipasi dalam upaya pemusnahan ular piton.
Ini penampakan piton yang hangus terbakar di hutan Kalimantan:
Disebut Raja Ular Hutan Kalimantan
Kondisi ular piton raksasa yang terbakar di hutan Kalimantan kondisinya sangat mengenaskan. Dalam foto yang diunggah akun Facebook Johan Michael Median Pasha, suku Dayak pedalaman hutan Kalimantan menyebutnya Tangkalaluk atau Pyhton Raja Ular Rimba Hutan Belantara Kalimantan.
"Ini adalah salah satu jenis Ular atau bisa disebut ANACONDAnya INDONESIA atau masyarakat SUKU DAYAK PEDALAMAN HUTAN KALIMANTAN menyebutnya: Tangkalaluk/Phyton Raja Ular Rimba Hutan Belantara Kalimantan nan Langka, dimasa lalu dimana dalam mencari mangsa: seperti babi hutan, rusa, harimau dahan dan hewan besar lainnya predator melata itu bisa menirukan suara rusa,orang utan atau suara burung dalam menarik mangsanya). Kepalanya menjuntai di bawah sedangkan ekornya berkait di atas pohon besar untuk memakan mangsanya..Dan kini hangus musnah terbakar," tulisnya.
"Baru saya melihatnya dan saya bertahun2 sangat penasaran sama makhluk ini..Saya mengira ini makhluk astral atau tak kasat mata. Walau sering diceritakan secara lisan dari suku dayak di pedalaman Hutan Kalimantan dan ternyata benar-benar masih ada dan terlihat bentuk fisik legenda ular jenis Phyton yang diceritakan raksasa ular Tangkalaluk ada kemiripan dengan Anaconda yang ada di Belantara HUTAN TROPIS Amazon (NEGARA BRAZIL)".
Mati Mengenaskan
Akibat ulah tangan-tangan usil manusia yang membakar hutan di kawasan Kalimantan dan sekitarnya, bukan hanya masyarakat yang merasakan dampaknya melainkan hewan-hewan yang tinggal di hutan tersebut juga berdampak. Mirisnya, ular piton raksasa langka yang disebut Tangkalaluk oleh suku dayak mati mengenaskan.
Ular paling banyak mati lantaran gerakan satwa ini cukup lambat dibanding binatang lainnya sehingga tidak sempat menyelamatkan diri dari kepungan kebakaran lahan.
"Dan sekarang kita menyaksikan semua bahwa Tangkalaluk MATI MENGENASKAN AKIBAT HUTAN KALIMANTAN DIBAKAR".
Banyak Hewan Terbakar
Bukan hanya ular piton raksasa yang hangus terbakar. Binatang liar yang hidup di hutan Kalimantan juga mati terpanggang. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur Rihel mengatakan kebakaran lahan dan asap yang terjadi saat ini sudah cukup parah. Sebarannya yang sporadis juga berdampak terhadap habitat satwa liar hingga akhirnya banyak yang ikut terbakar.
"Banyak-banyak bangkai hewan yang ditemukan petugas saat memadamkan kebakaran lahan, di antaranya ular, tupai dan lainnya. Yang banyak itu bangkai ular berbagai jenis," kata Rihel di Sampit, Senin (16/9). Dikutip dari Antara.
(mdk/dan)