Ini kronologi penembakan di Aceh yang tewaskan 3 orang
Ada 11 orang di dalam mobil. Tapi korban meninggal berada di kursi belakang.
Pelaku penembakan yang memakan korban jiwa sebanyak 3 orang termasuk di antaranya seorang bocah berusia 1,5 ternyata menggunakan dua sepeda motor. Sebelum memberondong mobil korban, sepeda motor tersebut membuntuti sejak dari desa mereka tinggal yaitu desa Lheueh, Kecamatan Jeunib, Kabupaten Bireuen.
Sesampai di Simpang Kuburan China, Desa Geulanggang Teungoh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Senin (31/3) sekitar pukul 21.00 WIB, orang tak dikenal itu langsung memberondong mobil yang berbalut striker Partai Aceh milik salah seorang caleg dapil 5 Kabupaten Bireuen bernama Aswadana secara membabi-buta dari arah belakang.
Sedikitnya ada 8 kali suara tembakan yang diperkirakan menggunakan senjata laras panjang. Akan tetapi saat insiden itu, pemilik mobil Aswadana tidak berada di dalam mobil tersebut. Karena mobil itu dipinjam oleh korban yang tewas Juwaini untuk mengantarkan ibunya berobat.
Mobil tersebut sudah sering dipinjam, sedikitnya sudah 3 kali dipinjam untuk membawa keluarga bersama ibu korban berobat pada seorang tabib di Desa Blang Paroh, Bireuen.
"Ada 8 kali tebakan dari belakang, diperkirakan menggunakan senjata laras panjang, jarak tembakan sangat dekat dengan mobil," kata salah seorang keluarga korban, Samsuar pada merdeka.com, Selasa (1/4) di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA).
Dalam mobil tersebut ada 11 orang penumpang termasuk sopir yang mengendarai mobil tersebut. Karena penembakan dilakukan dari belakang, maka sopir yang bernama Muhib Yakop selamat. Demikian juga sejumlah penumpang lainnya. "Hanya korban yang duduk di belakang saja," ujarnya.
Sementara itu, penasihat Partai Aceh Kecamatan Jeunib, Kabupaten Bireuen, Muhammad Isa, mengatakan korban bocah Khairul Anwar berusia 1,5 tahun duduk di belakang di atas pangkuan Fakhrurrazi yang sedang menjalani perawatan dan operasi di RSUZA.
Sedangkan korban lainnya yang tewas duduk di samping Fakhrurrazi. Korban tewas semua tertembak di kepala, sehingga tewas di tempat. "Semua mereka duduk di belakang dan yang meninggal tertembak di kepala, mereka meninggal di tempat," imbuh Muhammad Isa.
Muhammad Isa meminta kepada pihak keamanan untuk mengusut tuntas aksi kekerasan itu. Agar pelaku bisa diungkap dan menjadi pelajaran untuk semua orang yang berniat melakukan kekerasan di Aceh. "Usut tuntas kasus ini, itu yang kami harap pada pihak kepolisian," ujarnya.
Baca juga:
4 Korban penembakan Aceh diberondong dari belakang
Korban penembakan di Aceh jalani operasi,mengaku masih bisa lari
Rentetan deru mesiu di Aceh jelang pemilu
Mobil berstiker Partai Aceh diberondong di Bireuen, 3 tewas
Pelor tembus dada, korban penembakan Aceh dirujuk ke RSUZA
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Dimana lokasi petani di Aceh yang sedang panen cengkih? Seorang petani menunjukkan segenggam cengkih atau cengkeh yang telah dipetik setelah panen di sebuah hutan di Lhoknga, Aceh, pada 30 Januari 2024.
-
Kenapa Peusijuek dilakukan oleh masyarakat Aceh? Tradisi Peusijuek ini selalu hadir ketika masyarakat akan merintis suatu usaha, menyelesaikan persengketaan, hingga sesudah dari musibah. Selain itu, Peusijuek juga dilakukan saat menempati rumah baru, merayakan kelulusan, memberangkatkan dan menyambut kedatangan jemaah haji.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Kapan wabah Kolera menyerang Aceh? Aceh menjadi salah satu daerah yang terkena wabah virus pada saat Agresi Militer Belanda II.
-
Apa itu Pinto Aceh? Pinto Aceh ini sebuah nama motif yang tersemat pada perhiasan yang desain awalnya diambil dari sebuah monumen peninggalan Sultan Iskandar Muda.