Ini kronologi seleksi Akpol Jabar diwarnai pungli & berakhir kisruh
Ini kronologi seleksi Akpol Jabar diwarnai pungli & berakhir kisruh. Saat proses seleksi masih berjalan, pada 22 Mei 2017 tim saber pungli melakukan penangkapan terhadap tiga orang. Calo dan anggota polisi yang tidak masuk dalam panitia seleksi diringkus.
Asisten Kapolri Divisi SDM, Irjen Arief Soelistyanto memaparkan hasil penyelidikan terhadap proses seleksi calon taruna akademi kepolisian di Polda Jabar yang berakhir kisruh. Panitia seleksi pusat menetapkan penentuan kelulusan calon taruna sesuai dengan peraturan Kapolri yakni berdasarkan ranking yang diperoleh peserta seleksi.
Ini sesuai Kep Kapolri tentang pelaksanaan seleksi anggota Polri 2017, yaitu Kep/1290/XII/2016 tanggal 21 Desember tentang periodik Polri TA 2017, Kep/186/II/ 2017 tanggal 20 Februari tentang tim Akpol dan No: 283/II/2017 11 Maret 2017 tentang panda dan paban Polda Jabar ta 2017
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Kenapa Saipul Jamil ditangkap polisi di Jelambar, Jakarta Barat? Saipul Jamil pernah terjerat kasus narkoba dan diamankan oleh Polsek Tambora di kawasan Jelambar, Jakarta Barat.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
"Dari hasil kajian kami di dalam penentuan kelulusan ini sesuai dengan norma, harus berdasarkan kualitas. Kalau kita lihat kualitas berarti berdasarkan ranking penilaian. Ini yang tidak boleh dipungkiri," kata Arief di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/7).
Mantan Kapolda Kalimantan Barat ini pun memaparkan kronologi kisruh seleksi akpol di Polda Jabar. Proses seleksi dimulai dari tes administrasi, tes kesehatan 1, tes psikotes, tes kesehatan jasmani, tes akademis dan tes kesehatan 2.
Dari serangkaian tes tersebut diberlakukan sistem gugur di setiap tahapannya. Setiap peserta yang tak lolos dari satu tahapan otomatis tak bisa berlanjut mengikuti tes tahap berikutnya.
Hasilnya, terpilih 41 calon taruna pria dan empat calon taruna wanita. Hasil seleksi ini tertuang dalam surat keputusan Kapolda Jabar nomor Kep/612/VI/2017 tanggal 2 Juni tentang kelulusan Rikes II.
Saat proses seleksi masih berjalan, pada 22 Mei 2017 tim saber pungli melakukan penangkapan terhadap tiga orang. Calo dan anggota polisi yang tidak masuk dalam panitia seleksi diringkus. Maka proses tes kesehatan pertama pun diulang. Panitia seleksi langsung diganti.
Panitia baru melakukan seleksi pemeriksaan kesehatan ulang pada 17 Juni 2017. Hasilnya dari 41 calon taruna pria, 35 orang dinyatakan lolos dalam seleksi itu. Setelah penetapan 35 calon taruna itu, terbitlah aturan Kapolda Jabar Kep No 702/VI/2017 tanggal 23 Juni 2017 tentang Prosentasenya kelulusan Panda Jabar bagi putra dan putri daerah yakni Akpol 51 persen dan 70 persen untuk Bintara dan tamtama.
"Dari 35 orang yang lulus maka Polda Jabar yang telah mendapatkan kuota untuk selanjutnya mengikuti tahap seleksi di pusat yaitu 23 calon taruna pria dan empat calon taruna wanita," kata Arief.
Seharusnya peserta yang lolos adalah peserta dari ranking 1-23. Namun karena adanya keputusan Kapolda Jabar tentang kuota putra daerah dan non daerah, maka peserta yang lolos seleksi adalah dari nomor urut 1-14. Lalu dilanjutkan 24, 26, 27, 29, 30, 31, 32, dan 33.
Hasil itu dibacakan dalam sidang terbuka yang dihadiri para peserta dan orang tua calon taruna. Setelah pembacaan keputusan kelulusan, orangtua siswa tak terima. Sebab pada penetapan kelulusan menggunakan keputusan dari Kapolda Jabar nomor 702 tentang prioritas putra daerah.
"Inilah yang diprotes orangtua murid dan dilaporkan ke Propam Mabes Polri. Melihat kondisi ini saya perintahkan tim melakukan verifikasi," ucapnya.
"Sehingga untuk menyelesaikan ini tanggal 1 Juli memutuskan penetapan calon taruna yang lulus terpilih Jabar diambil alih panitia pusat berdasarkan kep Kapolri," sambungnya.
Baca juga:
Kapolri tegur Kapolda Jabar soal prioritas putra daerah untuk Akpol
Pungli & Kapolda yang tak seirama dengan Kapolri dalam seleksi Akpol
Kapolda Jabar persilakan Mabes Polri ambil alih seleksi Akpol
Mabes anulir kebijakan Kapolda Jabar soal putra daerah seleksi Akpol
Mabes Polri ambil alih seleksi Akpol dari Polda Jabar
Kapolri sebut jatah putra daerah untuk Akpol hanya untuk Papua
Kisruh seleksi Akpol di Jabar, Kapolda tangkap calo dan anak buah