Ini Pernyataan Lengkap Permintaan Maaf Gus Miftah Usai Berkata Kasar ke Pedagang Es
Penceramah terkenal, Gus Miftah, menerima teguran dari Istana Kepresidenan terkait candaan yang dianggap berlebihan kepada penjual es teh di Magelang.
Penceramah terkenal, Gus Miftah, atau Miftah Maulana Habiburrahman, secara terbuka meminta maaf atas pernyataannya kepada seorang penjual es yang berjualan di tengah pengajian yang ia pimpin.
Insiden ini menjadi viral setelah video kejadian tersebut tersebar di media sosial, memicu berbagai reaksi dari masyarakat.
- Masif Penggalangan Kades, Tim Andika-Hendi Berencana Gugat Bawaslu Jateng
- Usai Dikomentari Pedas Gara-Gara Goyangkan Kepala Istri, Gus Miftah Justru Ngaku Gemas 'Biasalah sama Pasangan'
- Bawaslu Pamekasan Hentikan Kasus Gus Miftah Bagi-Bagi Uang, Ini Alasannya
- Gus Miftah dan Dico Ganinduto Gaet Suara Bu Nyai dan Nawaning Hafidzah se-Jateng Dukung Prabowo-Gibran
"Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun, maka atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung," ungkap Gus Miftah dalam video klarifikasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (4/12).
Dia berharap agar masyarakat, terutama yang merasa tersinggung, dapat memberikan maaf kepadanya. Gus Miftah mengakui bahwa ucapannya saat itu tidak pantas dan terkesan berlebihan, terutama dalam konteks menegur penjual es teh di tengah kerumunan jamaah.
"Saya menyadari candaan saya kali ini menimbulkan kegaduhan, dan mungkin dianggap berlebihan oleh masyarakat," tambahnya.
Ditegur oleh Istana
Dalam video tersebut, Gus Miftah juga menyatakan bahwa ia telah ditegur oleh pihak Istana Kepresidenan, khususnya oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Inf Teddy Indra Wijaya.
"Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab, untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini Gus Miftah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Pernyataan maaf yang disampaikan oleh Gus Miftah ini juga merupakan jawaban atas kritik yang muncul dari masyarakat, yang menilai tindakan yang dilakukannya tidak mencerminkan sikap seorang penceramah.
Dengan melakukan klarifikasi ini, ia berharap dapat meredakan situasi yang gaduh dan menunjukkan komitmennya untuk melakukan introspeksi. Video permohonan maaf dari Gus Miftah pun mendapatkan berbagai reaksi dari netizen.
Banyak yang mengapresiasi keberaniannya untuk mengakui kesalahan, namun tidak sedikit pula yang mengingatkan pentingnya menjaga etika, terutama saat berada di forum publik. Insiden ini menjadi pengingat bahwa seorang publik figur, khususnya dalam dunia dakwah, diharapkan dapat memberikan contoh yang baik, termasuk dalam memilih kata-kata yang sopan dan bijaksana ketika berhadapan dengan masyarakat.