Ini sosok Iptu Dhayita, Kapolsek perempuan termuda di Pulau Jawa
Iptu Dhayita mengaku siapa 24 jam melayani masyarakat.
Rotasi perwira di Korps Bhayangkara ternyata membawa Iptu Dhayita Daneswari menduduki posisi sebagai Kapolsek Candisari, Semarang, Jawa Tengah. Dara manis ini tercatat menjadi Kapolsek perempuan termuda di Pulau Jawa.
Dhayita kini berusia 23 tahun. Meski tergolong muda, bekal dan jalan berliku Dhayita untuk menjadi seorang Kapolsek juga tidak semudah dibayangkan. Usai lulus dari SMA Negeri 6 Kota Semarang jurusan IPA, perjalanan karier Dhayita diawali dengan mengenyam pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) lulus tahun 2012.
"Memang, di usia muda adalah usia di mana masa-masa ingin menikmati kebahagiaan dan kesenangan hidup. Namun, sejak masuk ke Akpol karena sebagai taruna kita sudah diberikan pendidikan dengan konsekuensi bahwa masa muda kita akan dihabiskan dengan pengabdian dan kedisiplinan tinggi. Maka saya menyadari seluruh konsekuensi tersebut," ungkapnya, Rabu (14/10).
Usai lulus sebagai Angkatan 44 Wiratama Bhayangkara (WB) di Akpol tahun 2012, minat dan semangat belajarnya pun tak pernah surut dengan meneruskan pendidikan ke Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian - Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) di Jakarta, selama setahun.
Dinas pertamanya di lembaga Polri yaitu menjadi Kepala Unit (Panit) Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang. Kemudian Iptu Dhayita bertugas di Panit Reskrim Polsek Tembalang Semarang sekaligus BKO pengasuh sekaligus Komandan Pleton (Danton) Polwan di Sekolah Polisi Negara (SPN) di Purwokerto, Jawa Tengah.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada warga di Palembang? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga. "Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Bagaimana perjalanan karier Kompol Syarif di Polri? Dalam podcast dengan SDM POLRI TODAY, Syarif awalnya mambagikan perjalanan dirinya bisa akhirnya menjadi seorang anggota Polri. Sebagaimana diketahui, Syarif sempat gagal tes di Akademi Militer dan Akademi Angkatan Laut. Namun, Ia kini berhasil menjadi anggota Polri.
Tugas berikutnya Iptu Dhayita ditempatkan di Reskrim Polsek Tembalang lalu ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Semarang. Baru pada bulan September 2015, Iptu Dhayita dipercaya memimpin Polsek yang masuk kategori Prarural tersebut. Polsek Candisari merupakan Polsek baru yang masih menginduk ke Polsek Gajahmungkur.
Anak kedua dari empat bersaudara pasangan Ir Purboyo Paminggir Baroto dan Dra Riche Hariyati itu mengaku siap melaksanakan tugas negara tersebut.
"Selama 24 jam kami siap melayani masyarakat. Silakan masyarakat menghubungi Polsek Candisari di nomor 0248504900," kata wanita yang tinggal di Kawasan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah itu.
Bagi Iptu Dhayita, jabatan strategis saat ini adalah bentuk tanggung jawab baru yang harus dilaksanakan secara maksimal. Terutama demi menjalankan tugas sesuai amanat lembaga Polri untuk melayani, mengayomi dan mengabdi kepada masyarakat.
"Suatu kebahagian tersendiri karena bisa mengemban tugas mulia dengan penuh tanggungjawab," pungkasnya.