IPW soal sopir taksi ditilang: Polisi perlihatkan sikap arogansinya
Seharusnya polisi mengayomi masyarakat bukan memperlihatkan sikap arogansi.
Video aksi anggota polisi yang menilang sopir taksi lantaran berhenti di dekat rambu dilarang parkir menuai polemik. Banyak pihak menyebut sikap polisi arogan. Bahkan, para peselancar dunia maya alias netizen ramai-ramai menghujat polisi lantaran dianggap tidak bisa menjelaskan perbedaan berhenti dengan memarkir.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menyesalkan kejadian itu. Menurutnya, dalam video itu polisi mempertontonkan sikap arogansinya sebagai aparat kepada publik.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Kenapa Saipul Jamil ditangkap polisi di Jelambar, Jakarta Barat? Saipul Jamil pernah terjerat kasus narkoba dan diamankan oleh Polsek Tambora di kawasan Jelambar, Jakarta Barat.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
"Seharusnya polisi mengayomi masyarakat bukan memperlihatkan sikap arogansi," ujar Neta saat dihubungi merdeka.com, Senin (25/1).
Dia mengatakan sebelum menilang pengendara, termasuk sopir taksi dalam video itu, seharusnya polisi mempelajari perbedaan antara dilarang parkir dengan dilarang berhenti sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Lalu Lintas.
Neta menjelaskan dilarang parkir dengan dilarang setop jelas memiliki arti yang berbeda. Ditegaskan dia jika dilarang setop memiliki kedudukan yang paling tinggi. Di mana seorang pengendara tidak boleh berhenti dengan alasan apapun.
"Jika dilihat aturannya, S dicoret atau dilarang berhenti itu kedudukannya tertinggi. Apapun alasannya tidak boleh setop," ujarnya.
"Beda dengan P dicoret atau dilarang parkir, ini sopir taksi kan tidak meninggalkan taksinya. Harusnya polisi lihat itu, bisa lebih bijaksana," terang dia.
Oleh karena itu, Neta menegaskan kalau IPW mengecam aksi polisi muda dalam video tersebut. Atas insiden itu, dia mendesak polisi mau menginstropeksi diri.
"Ada alasan tertentu kan sopir taksi itu berhenti, karena ada keadaan darurat daripada kecelakaan," pungkasnya.
(mdk/rhm)