Isu Boikot Masakan Padang Tak Laku, Rumah Makan Tetap Laris Manis
Sejumlah pemilik rumah makan Padang mengaku tidak terpengaruh oleh ajakan boikot rumah makan Padang yang beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Penjualan tetap berjalan dengan normal.
Sejumlah pemilik rumah makan Padang mengaku tidak terpengaruh oleh ajakan boikot rumah makan Padang yang beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Penjualan tetap berjalan dengan normal.
"Sampai sekarang pengunjung masih banyak yang datang, seperti hari-hari biasa," kata Nina, manager Rumah Makan Padang Sederhana di Jalan Sabang, Jakarta, Selasa (23/4). Demikian dikutip Antara.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
Dia mengatakan tidak ada penurunan jumlah pembeli dan omzet dalam beberapa hari terakhir setelah beredar boikot Rumah Makan Padang di sejumlah platform media sosial.
Nina mengetahui rencana boikot itu dari Facebook, tetapi sejauh ini dia tidak merasakan dampak apa pun dari rencana tersebut.
Dia berharap masyarakat tidak merespons kekalahan capres yang mereka dukung dengan melakukan hal yang dapat mengganggu kerukunan hidup berbangsa.
Senada dengan Nina, pelayan di Rumah Makan Padang Saiyo, Yeni, dan Sinar Minang Jaya, Deni, juga mengaku tidak ada penurunan kunjungan pembeli di rumah makan tempat mereka bekerja. Yeni bahkan mengatakan jumlah pesanan dalam beberapa hari terakhir meningkat karena banyak acara di beberapa perkantoran.
Dia mengatakan kalah menang adalah hal biasa. Yang terpenting adalah kelapangan dada untuk menerima kekalahan sebagai hal yang justru dapat mempererat persatuan dan kesatuan.
Dia mengimbau sesama warga negara Indonesia untuk tetap menjaga kerukunan dan kesatuan bangsa dengan melakukan tindakan yang positif.
Ajakan Boikot Tak Masuk Akal
Jejen, yang tengah makan di Rumah Makan Padang Sederhana dan mengaku sebagai pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 01, mengatakan dirinya mengetahui ajakan boikot tersebut, tetapi makan masakan Padang sudah menjadi kegemarannya.
"Terlepas dari pilihan politik saya, makan masakan Padang itu sudah menjadi hobi dan enggak ada hubungannya makanan dengan politik," kata dia.
Dalam sebuah komentar di YouTube terkait rencana boikot, pendukung Paslon 01 lain dengan nama akun Dika justru mempertanyakan kemungkinan boikot karena pemboikot tidak suka dengan makanan yang berlemak tinggi.
"Saya pendukung 01 dari Aceh. Cuma saya pecinta nasi Padang. Yang boikot nasi Padang mungkin mereka tidak suka dengan makanan yang berlemak tinggi," kata dia.
Perbincangan tentang boikot Rumah Makan Padang itu muncul setelah beredar tangkap layar status Facebook yang mengatakan malas makan di Rumah Makan Padang dan mengajak masyarakat untuk tidak makan di rumah makan tersebut.
Berdasar hitung cepat, pasangan capres Jokowi-Maruf memperoleh suara jauh lebih sedikit dibanding Prabowo-Sandi di Sumatera Barat.
Sementara berdasarkan hasil real count sementara Komisi Pemilihan Umum pada Selasa (23/04) sore, pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf memperoleh 13,34 persen suara. Sementara pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga memperoleh 86,66 persen suara.
Baca juga:
Kapolda Metro Klaim Wilayahnya Kondusif Selama Pemilu
Kadin Kumpulkan Pengusaha, Redakan Tensi Pasca Pilpres
Ketua KPPS di Sleman Meninggal, Titik Akhir Pengabdian Setelah 30 Tahun
TKN Jokowi: Mari Bela Prabowo dengan Cara Tidak Dipanas-panasi
KPU DIY Sebut Ada Lima Petugas KPPS Meninggal Dunia
Petugas Kembali Salah Masukkan Data Hitung Suara, KPU Depok Berdalih Kelelahan