Jadi Beban Keluarga, Motif Adik Bunuh Kakak Tirinya di Garut
Polisi akhirnya mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan WI (22) bersama saudaranya yang masih di bawah umur. Korban bernama Sukmawijaya (22) yang merupakan kakak tiri pelaku. Aksi tersebut berawal dari rasa sakit hati WI.
Polisi akhirnya mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan WI (22) bersama saudaranya yang masih di bawah umur. Korban bernama Sukmawijaya (22) yang merupakan kakak tiri pelaku. Aksi tersebut berawal dari rasa sakit hati WI.
Kapolres Garut, AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, korban dan WI diketahui memiliki hubungan saudara tiri. Meski begitu, dalam kesehariannya, korban menurut pelaku WI telah membuat sakit hati.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana konten kriminal dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan memecahkan masalah? Dengan mengikuti petunjuk dan alur cerita yang rumit, serta berusaha mengungkapkan misteri, dapat melibatkan otak dan membuat perjalanan menjadi lebih produktif.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Siapa yang mengatakan bahwa konten kriminal dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah? Hal senada juga dikatakan seorang psikolog TV dan pakar kriminal Emma Kenny.
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
"Korban oleh pelaku WI ini dinilai menyusahkan keluarganya, terutama ibunya. Jadi korban ini berdasarkan pengakuan pelaku, sehari-harinya tidak bekerja namun selalu minta uang dan minta rokok," kata Rio, Kamis (6/4).
Atas dasar hal tersebut, pelaku merasa sakit hati. Sehingga kemudian mengajak saudaranya yang masih di bawah umur untuk melakukan aksi penganiayaan terhadap korban pada Rabu, 15 Februari 2023.
Namun aksi penganiayaan tersebut kemudian menyebabkan korban meninggal dunia. Aksi penganiayaan yang berujung maut itu, menurut Rio sempat dilaporkan aksi bunuh diri.
"Namun kami yang menerima laporan tersebut langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan menemukan kejanggalan dan kemudian diketahui bahwa korban meninggal bukan akibat bunuh diri, melainkan karena diduga akibat penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia," ungkapnya.
Dalam perkara tersebut, pihaknya pun kemudian berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku yaitu WI dan satunya anak di bawah umur. Dalam penanganan pelaku yang masih di bawah umur, pihaknya bekerjasama dengan Balai Pemasyarakatan.
"Informasi terakhir yang kami terima, untuk anak yang di bawah umur sudah divonis oleh pengadilan yaitu kurungan enam tahun penjara. Sedangkan untuk tersangka WI, dalam waktu dekat ini akan segera kami lakukan tahap dua," katanya.
Sebelumnya, seorang warga Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat Bernama Sukma (22) dilaporkan meninggal dunia akibat bunuh diri. Setelah dilakukan penelusuran, diketahui ternyata dia menjadi korban pembunuhan saudara tirinya sendiri.
Kapolres Garut, AKBP Rio Wahyu Anggoro menjelaskan, awalnya menerima informasi adanya warga yang diduga melakukan bunuh diri pada Minggu (25/2). Menerima laporan tersebut pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Saat anggota kami melakukan olah TKP, tim di lapangan menemukan adanya sejumlah kejanggalan. Karena itu saya perintahkan jajaran Satreskrim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," jelas Rio, Sabtu (25/2).
Atas temuan tersebut, penyidik kepolisian menyimpulkan bahwa Sukma bukan tewas akibat bunuh diri, melainkan diduga dibunuh.
"Kesimpulan penyidik bahwa korban ini dibunuh mengacu pada hasil penyelidikan pada jasad korban, hasil olah TKP, dan keterangan saksi yang kami mintai keterangan," ungkapnya.
Proses pun kemudian berlanjut untuk mencari terduga pelaku pembunuhan. Polisi berhasil mengungkap dua orang terduga pelaku pembunuhan korban yang berinisial WI (22) dan seorang anak masih di bawah umur.
(mdk/rnd)