Jadi joki tes CPNS Kemenkum HAM, PNS di Makassar dicokok polisi
Polisi masih memburu tujuh orang lainnya yang masuk dalam sindikat ini. Sebelum Andi Slamet dan Rusnan, enam orang telah ditangkap lebih dulu.
Andi Slamet alias Memet (30), PNS bidang koperasi Pemkot Makassar diciduk polisi di rumahnya di Kecamatan Bontoala pada Rabu (7/11) pagi kemarin. Andi Slamet harus berurusan dengan polisi karena menjadi sindikat joki ujian CPNS Kementerian Hukum dan HAM di Gedung RRI Makassar, Jl Ribura’ne.
Dia berperan membuat identitas palsu untuk digunakan joki yang ikut tes atau ujian menggantikan peserja ujian yang sesungguhnya.
-
Kapan tes CPNS kedinasan dimulai? Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Abd Azwar Anas mengatakan, tes CPNS kedinasan telah dilaksanakan. Ia menyebut Badan Intelejen Negara (BIN) telah memulai tes. "Dari kemarin kita baru saja kick off dengan kepala BKD terkait sekolah kedinasan sudah mulai berjalan. Kemarin Sekolah Intelijen Negara mulai tes," ujarnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (19/7).
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Bagaimana cara Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Bagaimana besaran THR PNS Depok? Disebutkan, untuk besaran THR yakni penghasilan gaji 100 persen dari penghasilan satu bulan yang diterima pada bulan Maret.
-
Kapan THR PNS Depok dicairkan? Pemberian THR bagi ASN Depok direalisasikan pada Selasa (26/3). Pencairan dilakukan setelah adanya Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 15 tahun 2024 tentang Teknis Pemberian THR dan Gaji 13.
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
Selasa sore sebelumnya, polisi juga menangkap Muhammad Rusnan, (33) pekerjaan swasta, warga Kecamatan Biringkanayya. Sama dengan Andi Slamet, dia juga bertugas membuat identitas palsu peserta ujian CPNS. Cara kerja mereka, melakukan scan kartu ujian dan foto peserta, kemudian membubuhkan stampel palsu.
Polisi masih memburu tujuh orang lainnya yang masuk dalam sindikat ini. Sebelum Andi Slamet dan Rusnan, enam orang telah ditangkap lebih dulu.
Enam orang itu adalah Martin Tumpak Rumapea, Ahmad Lutfi, Hamdi Widi dan Adi Putra Sujana, Musriadi dan broker Wahyudi, seorang dokter yang bertugas di bagian kesehatan salah satu BUMN bsar di Makassar.
"Jaringan perjokian ini terbongkar berawal dari foto di kartu ujian dan di KTP tidak ada kesesuaian setelah diverifikasi oleh petugas ujian CPNS. Setelah satu tertangkap, dikembangkan dan akhirnya dapatlah jaringannya dengan peran masing-masing berbeda," kata Dicky Sondani.
"Dokter Wahyudi ini adalah mentor di lembaga bimbel ujian CPNS. Terjadi komunikasi antara peserta bimbel yakni menawarkan joki jika calon peserta ujian CPNS merasa tidak akan sanggup menyelesaikan soal ujian yang dirasa berat," sambung dia.
Cara kerja jaringan perjokian ini tampak begitu sistematik. Apalagi, mereka bukan kali ini aja beraksi.
Pelaku Muhammad Rusnan dan Andi Slamet mengaku terpaksa menjadi joki untuk membantu keluarga yang mendaftar CPNS. Dari disnis joki CPNS pelaku bisa mendapatkan Rp 75 juta yang kemudian. Sementara Andi Slamet, mengaku akan dibayar Rp 5 juta.
Untuk mempertanggungjawabkan pertemuannya, semua pelaku perjokian CPNS ini disangkakan Pasal 263 ayat 1 dan ayat 2 KUHP junto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP tentang pemalsuan surat dan menggunakan surat palsu dan turut serta melakukan tindak pidana. Ancaman hukumannya 6 tahun penjara.
Baca juga:
Rekrut CPNS profesional, Kemenko PMK gelar SKD berbasis CAT
Di kota ini, hanya 3 peserta lampaui passing grade seleksi CPNS
5 Cerita orang nekat demi ikut tes CPNS
Peserta CPNS di Madiun kedapatan bawa jimat saat tes
Moeldoko: Presiden Jokowi tak ada janji urusan pengangkatan CPNS
Walkot Sutiaji serahkan asuransi PNS meninggal dunia saat jaga tes CPNS
Mensos pantau langsung pelaksanaan ujian CPNS Kemensos