Jadi Korban Perundungan, Siswi MAN di Makassar Trauma Masuk Sekolah
Seorang siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Makassar, NA menjadi korban bullying atau perundungan teman sekelasnya sejak September 2022. Meski pernah diselesaikan, orang tua korban menyesalkan perundungan kembali terjadi sehingga putrinya enggan sekolah.
Seorang siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Makassar, NA menjadi korban bullying atau perundungan teman sekelasnya sejak September 2022. Meski pernah diselesaikan, orang tua korban menyesalkan perundungan kembali terjadi sehingga putrinya enggan sekolah.
Orang tua NA, SW menjelaskan anaknya enggan masuk sekolah karena sering menjadi korban perundungan teman sekelasnya. Perundungan didapatkan NA bukan hanya sekali, tetapi beberapa kali.
-
Bagaimana bullying tersebut terjadi? Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya. Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Apa saja contoh tindakan bullying yang dilakukan anak dan remaja? Mereka mungkin melecehkan atau mengolok orang lain dalam upaya untuk menonjol di antara teman-teman mereka.
-
Apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying atau perundungan salah satu masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja hingga dunia maya.
-
Apa saja tanda-tanda yang menunjukkan anak menjadi korban bullying? Tanda anak jadi korban bullying yang pertama adalah tidak lagi melakukan hobi atau kesenangannya. Apabila anak-anak kehilangan minat pada hobi atau makanannya, coba orang tua memperhatikan mereka. Orang tua juga bisa mencoba mengajak anak komunikasi tentang apa yang tengah dialaminya.
-
Apa itu bullying? Bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terus menerus.
"Sejak September 2022 dan sekarang terulang kembali. Sekolah berpikir bully terhadap anak saya sudah selesai, tapi ternyata masih terjadi," kata SW kepada wartawan, Rabu (10/5).
SW mengaku siswa yang melakukan perundungan terhadap anaknya sebenarnya sudah diketahui, namun tidak ada tindakan tegas dari pihak sekolah. Padahal akibat perundungan itu, anaknya trauma sehingga tidak mau masuk sekolah.
"Saya minta sekolah bertindak tegas, dan meminta pelaku membuat permohonan maaf secara tertulis dan bermeterai," kata dia.
Terpisah, Kepala MAN 2 Makassar Darmawati mengakui adanya perundungan yang dilakukan siswa terhadap siswa lainnya. Ia menyebut perundungan terjadi pada September 2022.
"Sebenarnya sudah selesai masalah itu, karena kejadiannya September 2022. Bahkan sudah dimediasi waktu itu," kata dia.
Ia mengaku saat itu orang tua dari kedua siswa tersebut hadir saat mediasi. Ia pun menyayangkan perundungan tersebut kembali mencuat hingga viral di media sosial (medsos).
"Saya sudah sampaikan kepada keduanya untuk tidak lagi ejek. Bahkan, saya tegaskan jika hal itu kembali terjadi maka konsekuesinya akan mendapat pembinaan dan kami kembalikan ke orang tua masing-masing," sebutnya.
Darmawati menjelaskan awal masalah muncul saat NA membaca berita bohong soal pelaku perundungan inisial MS. Akibat informasi bohong tersebut, MS tidak terima kepada NA.
"Jadi semua sudah saling mengakui kesalahan masing-masing, karena berita yang tidak benar, akhirnya temannya keberatan. Tidak bullying, tapi saya tidak bisa salahkan keduanya, dan harus jadi penengah di antara mereka," ucapnya.
(mdk/yan)