Jalan menuju 7 sumber mata air di lereng Merapi diberi nama Papua
Sebelum diperbaiki, kondisi sumber mata air itu sangat memprihatinkan.
151 Mahasiswa Stiper (Sekolah Tinggi Pertanian) Jayapura, Papua membuka kembali tujuh sumber mata air yang sudah rusak di dusun Sumberan, Candibinangung, Pakem, Sleman. Sebagai apresiasi hasil kerja para mahasiswa asal Papua tersebut, warga Sumberan memberi nama jalan menuju tujuh sumber mata air tersebut dengan Jalan Papua.
Koordinator SAT (Stiper Agroenterpreneurship and Tourism) Dusun Sumberan, Indra Gunawan mengatakan, sebelum diperbaiki oleh mahasiswa Papua, tujuh sumber mata air di dusun Sumberan tersebut dalam kondisi memprihatinkan. Pasca erupsi Merapi tahun 2010 dan maraknya penambangan dengan alat berat membuat air mengering.
"Jujur kami berat membuka kembali tujuh sumber mata air ini, posisinya itu di tepi sungai dan banyak yang membuang sampah di sana, jadi semakin memperburuk kondisi. Padahal sumber mata air itulah yang menjadi andalan warga," katanya pada wartawan seusai meresmikan Jalan Papua di Dusun Sumberan, Selasa (14/4).
Dia merasa beruntung ada mahasiswa dari Stiper Jayapura yang mau bergotong royong membenahi tujuh sumber mata air tersebut. Dalam waktu tujuh hari, ketujuh sumber mata air tersebut bisa dibersihkan dan ditata dengan batu-batuan supaya tidak rusak kembali.
"Sumber mata air ini adalah warisan turun-temurun. Dulu simbah kami, minum, mandi, masak, mencuci dengan air itu, itu sumber kehidupan warga di sini, dan kini dihidupkan kembali. Karena itu kami ingin mengingat, mengabadikan kerja keras teman-teman mahasiswa dari Papua dengan nama jalan Papua ini," terangnya.
Dia pun merasa terkejut ketika melihat para mahasiswa Papua yang begitu sigap, giat dan rajin selama tinggal di Dusun Sumberan. Dia merasa, persepsi soal mahasiswa Papua yang selalu dicitrakan negatif di Yogyakarta salah semua.
"Mereka ini begitu rajin, jam lima pagi sudah bangun, menyapu. Giat bekerja, bahkan sumber air kami pun bisa diperbaiki, sekarang disusun jadi rapi, saya sungguh bangga," tuturnya.
Rencananya tujuh mata air yang sudah dipulihkan tersebut akan digunakan sebagai tempat upacara tradisi dan kegiatan kebudayaan di Sumberan.
"Kita akan gunakan ini untuk kegiatan kebudayaan dan tradisi, supaya tetap terjaga," tandasnya.
Sebelum peresmian yang ditandai dengan potong pita di Jalan Papua, para mahasiswa dan warga mengarak prasasti batu marmer Jalan Papua yang mereka buat bersama. Mereka juga bersama-sama menyanyikan lagu berjudul Tanah Papua dengan khusyuk.
Baca juga:
Tolak penambangan liar, warga lereng Merapi sandera camat & kapolsek
Ribuan warga lereng Merapi blokir jalan tolak penambangan pasir liar
Jalur di lereng Merapi rawan longsor, warga diminta waspada
Krisis air bersih, warga lereng Merapi dirikan posko kekeringan
Kekeringan, warga Lereng Merapi jual sapi untuk beli air
Langka karena kemarau, harga pasir Merapi melambung
Tak berizin, penambangan pasir di lereng Merapi ditutup total
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Papua Nugini? Hasil penelitian menunjukkan, tengkorak manusia yang ditemukan di pantai utara Papua Nugini pada 1929 diperkirakan merupakan korban tsunami tertua di dunia.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan Yogyakarta mendapatkan status istimewa? Status keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri punya sejarah yang panjang. Sejarahnya bahkan sudah dimulai jauh sebelum undang-undangnya disahkan pada tahun 2012. Bahkan status keistimewaan itu sejatinya telah diperoleh sebelum kemerdekaan.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa tujuan utama Ekspedisi Atap Bumi Bersujud yang dilakukan oleh Mapala Kapakata Instiper Yogyakarta? Ekspedisi yang dilakukan di Tebing Baturaya, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu dilakukan guna merintis jalur panjat menuju puncak tebing tersebut.