Jelang Aksi 22 Mei, Polisi Lakukan Pemeriksaan di Stasiun dan Terminal Solo
Demianus mengatakan, pihaknya mengerahkan belasan personel untuk bersiap siaga di kedua lokasi terminal dan stasiun. Dalam sehari, lanjut dia, ada tiga shift untuk berjaga selama 24 jam. Pihaknya melibatkan seorang perwira dan 6 personel gabungan dari Intelkam, Reskrim, Brimob, dan Sabhara.
Menjelang aksi people power 22 Mei 2019 di Jakarta, Polresta Surakarta melakukan pemeriksaan di terminal dan stasiun, Senin (20/5). Pemeriksaan dilakukan terhadap penumpang yang akan menuju Jakarta di Stasiun Solo Balapan, Stasiun Jebres dan Terminal Tirtonadi.
Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi pergerakan massa yang akan mengikuti gerakan kedaulatan rakyat di Ibukota. Pemeriksaan dilakukan oleh petugas dari Polsek Jebres dan Polsek Banjarsari secara serentak.
-
Apa itu People Power? People Power adalah gerakan rakyat menggulingkan kekuasaan otoriter.
-
Mengapa People Power penting dalam demokrasi? Dalam sebuah negara demokrasi, rakyat memiliki kedudukan yang sangat penting. Bahkan, rakyat disebut memiliki kedudukan tertinggi dalam negara demokrasi. Di mana rakyat menjadi pilar utama dalam membentuk dan mengarahkan arus kebijakan dan tindakan pemerintah.
-
Kapan People Power pertama kali terjadi? Sejarah adanya People Power, bermula di negara Filipina.
-
Bagaimana People Power digunakan untuk melawan pemerintahan yang buruk? Ketika pemerintah menerapkan kebijakan dan gaya pemerintahan buruk, maka rakyat bisa melakukan protes bahkan bisa menggulingkan kekuasaan pemerintah. Dalam politik, konsep ini disebut dengan People Power.
-
Siapa yang memimpin gerakan People Power di Filipina? Gerakan ini muncul sebagai bentuk demonstrasi anti kekerasan untuk menggulingkan kekuasaan Marcos. Puncak dari gerakan ini terjadi pada pemilihan presiden kilat pada tahun 1986, dimana Marcos secara kontroversial dinyatakan sebagai pemenang. Hal ini memicu protes massal di seluruh negeri yang dipimpin oleh istri dari Benigno 'Ninoy' Aquino, yaitu Corazon Aquino.
-
Kapan Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi dibentuk? Deklarasi dihadiri sejumlah tokoh antara lain Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, pengamat militer Connie Bakrie, budayawan M Sobary, Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, serta tokoh muda seperti Seno Bagaskoro dan Anggi Pasaribu. F-PDR turut melibatkan elemen masyarakat dari berbagai latar belakang, seperti mahasiswa, buruh, petani, nelayan yang berjuang untuk menegakkan demokrasi dan konstitusi demi Indonesia yang lebih baik di tengah kondisi politik Indonesia makin jauh dari cita-cita reformasi.
"Ada dua lokasi di wilayah hukum Banjarsari yang dijadikan sasaran sweeping massa. Yaitu di Stasiun Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi mulai hari ini," ujar Kapolsek Banjarsari Kompol Demianus Palulungan, Senin (20/5).
Demianus mengatakan, pihaknya mengerahkan belasan personel untuk bersiap siaga di kedua lokasi terminal dan stasiun. Dalam sehari, lanjut dia, ada tiga shift untuk berjaga selama 24 jam. Pihaknya melibatkan seorang perwira dan 6 personel gabungan dari Intelkam, Reskrim, Brimob, dan Sabhara.
"Sweeping kami lakukan sesuai prosedur operasi standar (SOP). Setiap ada kereta api berhenti di stasiun kita sisir. Kalau ada yang kedapatan sebagai peserta aksi kedaulatan rakyat kita bujuk agar kembali ke daerah asal," jelasnya.
Dia menegaskan, pihaknya mendapatkan informasi jika massa peserta aksi kedaulatan rakyat dari Jawa Timur berangkat ke Jakarta pada 19 dan 20 Mei ini. Kendati demikian, selama dua hari penyisiran, dia mengaku belum menemukan massa aksi 22 Mei dari Solo atau pun dari darah lain.
Terpisah, Kapolsek Jebres Kompol Juliana BR Bangun, menambahkan, sweeping massa tersebut merupakan instruksi dari Polri. Pemantauan di wilayahnya dilakukan di stasiun Jebres.
"Setiap kereta api tujuan Solo-Jakarta kita lakukan pemeriksaan. Kalau ada peserta aksi kita dilakukan pengecekan barang-barang yang dibawa. Kalau bawa barang berbahaya langsung disita," pungkas Juliana.
Baca juga:
Moeldoko Ungkap Ada Kelompok Selundupkan Senjata buat Kacaukan Aksi 22 Mei
Viral Video Ajak Warga Kepung KPU, Eks Danjen Kopassus Dilaporkan ke Bareskrim
Jelang Pengumuman 22 Mei, PAN DKI Sebut Kalau Tidak Jujur, Serahkan Ke Rakyat
Politisi PDIP soal Aksi 22 Mei: Ada Tokoh Sengaja Lakukan Pengumpulan Massa
Kapolda Sulsel Sarankan Masyarakat Tidak Ikut-ikutan Aksi 22 Mei
TKN Yakin Hak Warga Saat Aksi 22 Mei Tetap Terpenuhi
PWNU dan Muhammadiyah Banten Larang Anggotanya Ikut Aksi People Power 22 Mei