Jembatan Cikreteg di Jalan Raya Bogor-Sukabumi Kembali Amblas, Kendaraan Dialihkan
Jembatan Cikreteg di Jalan Raya Bogor-Sukabumi amblas hingga tak dapat dilintasi kendaraan. Pengendara baik dari arah Sukabumi maupun Bogor dialihkan melalui jalur alternatif.
Jembatan Cikreteg di Jalan Raya Bogor-Sukabumi amblas hingga tak dapat dilintasi kendaraan. Pengendara baik dari arah Sukabumi maupun Bogor dialihkan melalui jalur alternatif.
Amblasnya jembatan ini sebenarnya sudah terjadi pada Desember 2022. Namun, pada Jumat (24/2), sisi jembatan kembali longsor. Kemudian, longsor susulan terjadi pada Senin (27/2).
-
Kapan Jembatan Parhitean diresmikan? Saat jembatan ini rampung dikerjakan pasca Kemerdekaan, bangunan ini akhirnya diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Drs. Mohammad Hatta pada tahun 1950 yang didampingi oleh Gubernur Sumatera, TM Hassan.
-
Apa yang terjadi di jalan rusak di Lebak? Belasan emak-emak di Lebak, Banten, tampak membawa cangkul, topi caping, dan bakul berisi benih padi. Bukan di sawah, mereka menanam benih padi di tengah jalan yang digenangi air.
-
Kapan RAJS dilimpahkan ke Rutan Cilodong? Sebelumnya, duduk perkara laporan awal, bermula ketika RAJS seorang tersangka narkoba yang ditangkap Polda Metro Jaya telah dilaksanakan tahap 2 dilimpahkan ke Kejari Depok, lalu dilakukan penahanan ke Rutan Cilodong Depok.
-
Bagaimana bentuk Jurig Jarian? Mulai dari perempuan berambut panjang, sosok bertubuh tinggi dan besar sampai yang menyerupai tuyul karena ukurannya yang kecil dan berkepala botak.
-
Bagaimana Ruwatan dijalankan? Dalam pelaksanaannya, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Salah satunya sajen. Sajen adalah makanan dan benda lain, seperti bunga, yang digunakan sebagai sarana komunikasi atau interaksi dengan makhluk tak kasat mata.
-
Apa saja isi dari rujak jaran? Dalam satu porsi rujak jaran biasanya terdiri dari sayur kangkung rebus, irisan kubis, terong, timun, kacang panjang sampai kulit melinjo. Kemudian ada tambahan lainnya berupa aci kukus, gorengan bakwan atau risoles, kerupuk basah, mi kuning, tahu goreng dan juga telur.
Pada Jumat (24/2) jembatan masih bisa digunakan meski sebagai bergantian dari arah Bogor dan Sukabumi. Kepolisian pun menerapkan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan kendaraan bertonase tinggi ke Tol Bocimi.
Namun, hujan terus mengguyur Bogor sejak Sabtu hingga Senin, menyebabkan longsor susulan. "Iya longsor susulan sekitar pukul 11 tadi. Semua kendaraan di sekitar lokasi tidak bisa melintas. Kendaraan dari arah Bogor dan sebaliknya, dialihkan menuju jalur alternatif. Diputar balik karena belum bisa dilalui total," ujar KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Ketut Laswarjana, Senin (27/2).
Satlantas Polres Bogor menunggu informasi lanjutan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengenai kelaikan jembatan itu. Menurutnya, pengalihan dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kita tunggu kajian dari PUPR karena mereka yang mengetahui," kata Ketut.
Cuaca Ekstrem
Sementara Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah cuaca ekstrem belakangan ini. Sikap waspada sangat penting untuk mengetahui sedini mungkin potensi alam di sekitar tempat tinggal masyarakat.
"Untuk itu saya imbau agar kita semua terus tingkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Bogor, seperti hujan lebat dan lainnya," kata Iwan.
Taruna, PMI dan lainnya untuk bergerak dan siap siaga," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor membangun delapan pos kesiapsiagaan di wilayah zona rawan bencana dalam menghadapi cuaca ekstrem. Delapan pos itu tersebar di Cibinong, Babakan Madang, Bojong Gede, Klapanunggal, Jonggol, Gadog dan beberapa yang lainnya.
"Meningkatkan kewaspadaan akan bencana alam di Kabupaten Bogor sangat penting dilakukan seluruh unsur termasuk masyarakat. Sebab sebagaimana diketahui, terdapat wilayah zona rawan bencana yang tersebar di 24 kecamatan dan 48 desa," jelas Iwan.
(mdk/yan)