Jerit Pemikul Jenazah Covid-19 TPU Cikadut Bandung, 2 Bulan Belum Gajian
Selama diangkat menjadi PHL pada awal tahun 2021, mereka baru mendapatkan satu kali honor dengan total Rp5,4 juta termasuk insentif.
Puluhan pegawai harian lepas (PHL) pemikul jenazah yang terkonfirmasi atau suspect Covid-19 di Tepat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut belum mendapat gaji selama dua bulan. Mereka memutuskan mogok kerja hingga haknya dipenuhi Pemerintah Kota Bandung.
PHL pemikul jenazah dan penggali kubur di pemakaman khusus Covid-19 ada 35 orang. Honor mereka berada di bawah Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Bandung.
-
Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung, Rumah Sakit Hasan Sadikin, dan Danone-AQUA untuk PKL di sekitar rumah sakit? Pemerintah Kota Bandung dan Rumah Sakit Hasan Sadikin bersama Danone-AQUA bekerja sama dalam program revitalisasi area kuliner RSUP Hasan Sadikin dan juga menyediakan lokasi usaha baru bagi 23 pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di sepanjang jalan Prof. Dr Eyckman, Cipaganti, Bandung.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Rumah Kentang Bandung? Rumah itu terdiri dari satu lantai, dengan ciri khas berwarna putih dan berfasad lebar khas arsitektur indische.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Bagaimana kondisi rumah Tukul Arwana di Bandung? Meskipun telah terbengkalai selama lebih dari 20 tahun, rumah ini masih berdiri kokoh.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
"Tidak sesuai dengan komitmen. Setiap tanggal 25 terima gaji, sampai sekarang belum diterima," ujar Salah seorang PLH TPU Cikadut, Fajar, Rabu (21/4).
Ia mempertanyakan anggaran yang sebelumnya dijanjikan sudah disiapkan oleh Pemerintah Kota Bandung. Selama diangkat menjadi PHL pada awal tahun 2021, mereka baru mendapatkan satu kali honor dengan total Rp5,4 juta termasuk insentif.
Para PHL sudah menanyakan langsung mengenai kondisi ini kepada Pemerintah Kota Bandung, namun belum mendapat tanggapan yang diharapkan. Jika hal ini terus berlangsung, maka ia dan rekannya siap mogok kerja.
"Kalau sampai masih belum dibayarkan kami akan tetap mogok kerja," terang dia.
Sementara itu, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Dadang Iriana menyatakan permasalahan gaji PHL segera diselesaikan. Mereka akan mendapatkan haknya dalam waktu dekat.
Keterlambatan gaji ini, ia sebut karena permasalahan persyaratan administrasi agar tak menyalahi aturan.
"Alhamdulillah hari ini bisa dicairkan, terutama dari segi pertanggungjawaban sudah komplit. Sekarang sudah ada rekomendasi dari inspektorat. Selanjutnya insyaAllah tepat waktu," kata dia.
Sebelumnya diberitakan bahwa Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna sudah menyiapkan anggaran untuk PHL di TPU khusus Covid-19 Rp4 miliar yang bersumber dari belanja tidak langsung (BTT).
Baca juga:
Insentif Nakes Tak Lagi Disokong Pusat, Pemkot Bandung Siapkan Rp100 M
Verifikasi BPKP Selesai, Tunggakan Insentif Nakes Tahun 2020 Segera Dibayarkan
Jumlah Pasien Turun, Ratusan Nakes RSDC Wisma Atlet Rekreasi ke Dufan
Ombudsman Sumut: Insentif Nakes Tertunggak 3 Bulan di 2020
Kemenkes Keluarkan Aturan Baru, Insentif akan Dikirim Langsung ke Rekening Nakes
Insentif Tenaga Kesehatan Rp1,48 Triliun Belum Dibayarkan, Ini Penjelasan Kemenkeu