Jokowi Ajak Pebisnis APEC Berinvestasi di Indonesia
Presiden Jokowi mengajak pebisnis yang hadir pada APEC CEO Summit lebih agresif dan cepat memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak pebisnis yang hadir pada APEC CEO Summit lebih agresif dan cepat memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.
Jokowi Ajak Pebisnis APEC Berinvestasi di Indonesia
Menurut Jokowi, banyak sektor prioritas di Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang investasi.
"Ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia dan saya harap Bapak Ibu dapat memanfaatkan peluang ini dengan lebih agresif dan lebih cepat," kata Jokowi di hadapan para pebisnis dalam APEC CEO Summit yang digelar di Main Ballroom, Moscone West, San Francisco, Amerika Serikat, Kamis (16/11).
- Menteri Bahlil Blak-blakan Soal Target Investasi di Pemerintahan Jokowi 'Ngeri-Ngeri Sedap Tinggi Badan Saya Gak Naik-naik Tertekan'
- Jokowi Jualan Tanah IKN Nusantara ke Investor: Sekarang per Meter Masih Rp1 Juta, Minggu Depan Naik
- Hadir di Forum Bisnis Indonesia-RRT bersama Presiden, Mendag Zulkifli Hasan Ungkap Tiongkok Mitra Penting Indonesia
- Presiden Jokowi Berhenti Melangkah Pundak Ditekan Macron
Jokowi mengatakan, Indonesia pilihan tepat dan menjanjikan bagi para investor. Terlebih, ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh dengan baik.
"IMF memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh mencapai 5 persen di tahun 2023 dan di tahun 2024 diperkirakan 5,1 persen," ujarnya
Jokowi menyampaikan Indonesia bukan hanya memiliki potensi yang besar baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Namun, Indonesia juga memiliki komitmen yang kuat untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif.
"Indonesia miliki potensi yang besar, kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi terjaga, stabilitas politik terjaga, dan yang paling penting komitmen kuat untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif," jelas Jokowi.
Jokowi pun memaparkan sejumlah sektor prioritas Indonesia yang dapat menjadi peluang investasi bagi para investor. Salah satunya di sektor hilirisasi industri.
Dia menyebut sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar, Indonesia tengah berproses dalam membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi.
"Dan menargetkan memproduksi 600 ribu mobil listrik di 2030, yang akan kita mulai tahun depan," ucap dia.
Oleh karena itu, Jokowi berharap para pebisnis APEC dapat menjadi bagian dalam proses tersebut. Dia memastikan pemerintah telah menyiapkan beragam insentif dan fasilitas untuk para investor di Indonesia.
"Dan saya berharap pebisnis APEC dapat mengambil bagian besar di sektor ini," tutur Jokowi.
Sektor lain yang menjadi prioritas Indonesia adalah transisi energi. Jokowi mengatakan saat ini Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 3.600 gigawatt dan juga sedang membangun Green Industrial Parkseluas 30 ribu hektare.
"Di mana untuk pengembangannya dibutuhkan investasi, dibutuhkan pengetahuan, dibutuhkan teknologi terkini untuk menghasilkan nilai tambah sekaligus menyejahterakan masyarakat secara berkelanjutan," ujar dia.
Selanjutnya, Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dibangun dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam. Jokowi menuturkan pembangunan IKN tersebut memiliki potensi investasi yang terbuka dalam sejumlah sektor.
"Tujuh puluh persen area hijau, 80 persen transportasi publik berbasis energi hijau yang terbuka di berbagai sektor, infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan, dan perumahan," pungkas Jokowi.