Jokowi Minta Investor China Lapor Bila Ada Kendala Izin Investasi di Indonesia
Jokowi berharap investor China tidak ragu melapor.
Jokowi memastikan Indonesia berupaya menjaga iklim investasi yang baik.
Jokowi Minta Investor China Lapor Bila Ada Kendala Izin Investasi di Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bisnis bersama Kamar Dagang Indonesia di Tiongkok (INACHAM) dan sejumlah pengusaha Tiongkok di Shangri-La Hotel, Chengdu, China. Jokowi menekankan komitmen Indonesia untuk menjaga investasi tetap stabil dan berjalan baik. Atas dasar itu, Jokowi meminta agar para investor tidak ragu untuk menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi ketika berinvestasi di Indonesia.
- Jokowi Akui Belum Ada Investor Asing Investasi di IKN Nusantara
- Jokowi Jualan Tanah IKN Nusantara ke Investor: Sekarang per Meter Masih Rp1 Juta, Minggu Depan Naik
- Depan Pengusaha China, Jokowi Sebut Sudah Siapkan 34.000 Hektare Lahan IKN untuk Investor
- Terima Kunjungan CEO dari Hong Kong, Jokowi Bahas Investasi Hingga Perlindungan WNI
"Saya berharap kalau ada masalah-masalah di lapangan baik mengenai pembebasan tanah, baik mengenai izin, tolong disampaikan,"
ucap Jokowi di Shangri-La Hotel, di China, Jumat (28/7).
merdeka.com
Jokowi menyampaikan, pemerintah Indonesia terbuka untuk menampung segala informasi mengenai permasalahan yang dirasakan oleh para investor untuk dapat diselesaikan.
"Informasi dari bapak-bapak semua akan kami tampung dan kami akan selesaikan,"
ucap Jokowi.
Kepala Negara menyebut, saat ini sejumlah investor dari Tiongkok telah menanamkan investasinya di Indonesia.
Selain itu, Jokowi turut menyampaikan sejumlah prioritas investasi yang tengah dikerjakan oleh Indonesia dimulai dari ekosistem kendaraan listrik, energi baru terbarukan, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Saya lihat beberapa dari sini juga sudah masuk untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang ingin kita bangun ke depan,"
ucap Jokowi.
merdeka.com
Dalam hal energi baru terbarukan, Jokowi memyampaikan bahwa Indonesia ingin mendorong para investor dari Tiongkok untuk turut serta menanamkan investasinya. "Saya kira ini sebuah kesempatan yag sangat baik untuk ke depan energinya hijau, nanti produknya hijau (ramah lingkungan), jualan produknya bisa berada di posisi premium," tandasnya.