Jokowi: Saya Yakin Insya Allah, Ekonomi Indonesia Segera Recovery
"Perekonomian di berbagai negara mengalami kontraksi, bahkan resesi. Tak ada yang kebal dari pandemi, termasuk negara kita Indonesia" katanya.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meyakini perekonomian Indonesia dapat segera pulih, setelah terkontraksi minus 5,32 persen pada kuartal II 2020 akibat pandemi Covid-19. Menurut dia, hampir semua negara juga mengalami hal serupa.
"Tetapi dibandingkan dengan negara-negara lain, kontraksi ekonomi Indonesia relatif lebih landai dan saya meyakini insyaAllah mampu untuk segera recovery, mampu melakukan pemulihan," ujar Jokowi dalam HUT ke-56 Partai Golkar dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Minggu (25/10).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
Dia mengatakan bahwa pandemi Covid-19 membawa dampak buruk yang luar biasa dan telah menciptakan efek domino, baik dari sektor kesehatan maupun sosial dan ekonomi. Seluruh lapisan masyarakat terkena dampaknya, mulai dari tingkatan rumah tangga, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga korporasi.
"Perekonomian di berbagai negara mengalami kontraksi, bahkan resesi. Tak ada yang kebal dari pandemi, termasuk negara kita Indonesia" katanya.
Jokowi menjelaskan sebelum pandemi, ekonomi Indonesia selalu tumbuh sekitar 5 persen. Di tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02 persen.
Kondisi ini berubah sejak virus corona mewabah di tanah air. Ekonomi Indonesia melambat menjadi 2,97 persen di kuartal I 2020 dan anjlok di angka 5,32 persen pada kuartal II tahun ini.
Namun, Jokowi optimistis ekonomi Indonesia akan pulih. Hal tersebut terlihat dari pergerakan berbagai indikator strategis selama kuartal III tahun 2020 yang telah menunjukkan perbaikan. Harga-harga pangan seperti beras tetap terjaga.
Selain itu, jumlah penumpang angkutan udara di bulan Agustus 2020 naik 36 persen dari bulan sebelumnya. Neraca perdagangan September 2020 juga surplus US$2,44 miliar. Purchasing Managers Index (PMI) mulai memasuki tahap ekspansi kembali, dan telah terjadi peningkatan konsumsi.
"Ini artinya, peluang untuk mengembangkan usaha akan semakin terbuka, pertumbuhan ekonomi akan terus membaik dan penciptaan lapangan kerja bisa semakin terbuka luas," jelas Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak lupa menyampaikan ucapan selamat ulang tahun yang ke-56 bagi Partai Golkar. "Semoga Partai Golkar yang sudah besar sekarang ini terus besar dan berkontribusi untuk Indonesia Maju," ucap Jokowi.
Reporter: Lizsa Egeham
Baca juga:
Tekan Penyebaran Covid-19, Satgas Masifkan Razia Protokol Kesehatan di Nagan Raya
Satgas: Tidak Ada Kasus Meninggal Akibat Covid-19 di Sumut pada 24 Oktober 2020
Terminal Pulogebang Mulai Padat Penumpang Jelang Cuti Bersama Maulid Nabi
Kalimantan Timur Laporkan 2.806 Kasus Aktif Positif Covid-19, Hari Ini
Jokowi: Terima Kasih Setinggi-tingginya atas Perjuangan para Dokter Indonesia