Jumlah peredaran uang palsu di Jateng meningkat 6 persen
Uang yang banyak dipalsukan yaitu pecahan Rp 100 ribu.
Sebanyak 12.197 lembar uang palsu beredar di Jawa Tengah sejak awal tahun hingga bulan Mei 2016. Total uang palsu ini yang sudah ditemukan dan dilaporkan di Bank Indonesia Kanwil Jateng.
"Dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, ada kenaikan sebesar 6 persen," kata Kepala BI Kanwil Jawa Tengah Iskandar Simorangkir di Semarang, Rabu (8/6).
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Rumpak-rumpakan di Palembang? Tradisi warisan turun-temurun masyarakat Palembang ini dilakukan cara yang unik, yaitu keliling ke rumah-rumah tetangga di sebuah kampung atau Sanjo sambil diiringi dengan alunan musik rebana dan nyanyian selawat.
-
Apa itu tradisi Paculan di Serang? Paculan konon bisa memanggil rezeki bagi pengantin setelah menikah. Ada banyak tradisi di Indonesia untuk memeriahkan hari bahagia pernikahan. Di wilayah Serang, Provinsi Banten, Paculan jadi salah satunya.
Menurutnya, jumlah kenaikan ini terjadi karena uang yang beredar di masyarakat semakin besar. Kenaikan jumlah peredaran uang itu karena pendapatan masyarakat yang juga mengalami kenaikan.
"Kalau pendapatan naik dan harga-harga komoditas mengalami kenaikan, tentu jumlah uang yang beredar semakin tinggi," tuturnya. Dilansir dari Antara.
Kondisi tersebut memperlebar peluang pihak-pihak tertentu melakukan pemalsuan uang di masyarakat.
Sementara itu, pecahan uang banyak dipalsukan yaitu lembaran Rp 100 ribu sebanyak 5.615 lembar, atau 44 persen. Selanjutnya untuk pecahan yang paling banyak dipalsukan adalah Rp 50 ribu sebanyak 6.340 lembar atau 53 persen.
"Karena uang palsu jadi tidak ada nilainya, kami tidak menyampaikan untuk nilai dari total lembaran uang palsu yang beredar di masyarakat," tandasnya.
Baca juga:
Bawa upal Rp 300 juta, terduga anggota TNI dibekuk polisi di RS UKI
Polisi serahkan anggota TNI terlibat uang palsu ke POM TNI
BI klaim rasio uang palsu terus menurun setiap tahun
Polisi gadungan di Medan akan edarkan uang palsu saat Lebaran
Edarkan dollar palsu, delapan orang diringkus polisi
BI gandeng Bareskrim lawan peredaran uang palsu