Jurnalis Dipiting Oknum Sekuriti Mal saat Liputan Kebakaran, Ini Kronologinya
Nurhadi mendapat intimidasi, ditantang berkelahi bahkan hingga diminta untuk menghapus gambar rekaman hasil liputan.
Pusat perbelanjaan itu terbakar pada Selasa (23/4/2024).
- 2 Oktober Surat Kabar Harian Rakjat Milik PKI Berhenti Beredar, Ini Sepak Terjangnya
- Mengenal Parada Harahap, Jurnalis Asal Tapanuli yang Dijuluki "King of The Java Pers"
- Momen Kejutan Hadi Eks Panglima TNI Jadi Jurnalis di IKN, Teringat Jabatan Saat Bintang Satu
- Kronologi Puluhan Warga di Lumajang Diduga Keracunan Ketan Koro Usai Pengajian
Jurnalis Dipiting Oknum Sekuriti Mall saat Liputan Kebakaran, Ini kronologinya
Jurnalis salah satu televisi nasional di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mendapat perlakuan tidak mengenakkan oleh seorang sekuriti pusat perbelanjaan.
Insiden itu terjadi saat jurnalis tersebut hendak melakukan liputan kebakaran di sebuah pusat perbelanjaan pada Selasa (23/4/2024).
Insiden tersebut bermula saat Nurhadi Wicaksono, jurnalis CNN Indonesia melakukan peliputan di sekitar lokasi kejadian. Saat hendak mengambil gambar, Nurhadi diperingatkan oleh salah seorang oknum sekuriti berinisial N.
Nurhadi mendapat intimidasi, ditantang berkelahi bahkan hingga diminta untuk menghapus gambar rekaman hasil liputan. Padahal, Nurhadi saat itu mengambil gambar dari luar garis polisi.
Sementara itu, N yang di lokasi sempat memiting Nurhadi namun sempat dilerai oleh anggota polisi yang bertugas mengamankan lokasi.
"Saya hanya menjalankan SOP. Tidak boleh ada yang mendokumentasikan kejadian, itu perintah dari perusahaan," kata N.
Mendapat perlakuan tidak menyenangkan tersebut, Nurhadi pun melaporkan N ke pihak kepolisian. Menurut Nurhadi, ia merasa dirugikan atas perlakuan tersebut.
"Saya sebelumnya sudah minta izin. Ambil gambarnya juga di luar garis polisi. Kemudian datang salah satu petugas memegangi saya dan mau memukul. Materi liputan saya disuruh hapus, tapi tidak saya lakukan karena saya ambil gambar masih di luar garis polisi," terang Nurhadi.
Usai melapor, permasalahan keduanya pun dimediasi di kantor Polres Lumajang. Setelah beberapa saat dilakukan mediasi. Pihak Manajemen Graha Mulia Plaza mengakui kekurangan dan meminta maaf atas kesalahan salah satu pegawainya.
Manager Marketing Graha Mulia Plaza, Nur Cholis mengatakan pihaknya tidak berniat untuk mengusir para rekan jurnalis saat meliput insiden kebakaran tersebut.
"Saya meminta kepada teman-teman media, mohon doanya supaya cepat selesai masalah ini. Intinya kami minta maaf atas kejadian waktu kebakaran tadi. Kalau SOP pengusiran gak ada, yang ada pengamanan," tuturnya.