Jurnalisme Data, Cara Ampuh Melawan Hoaks
Pesatnya pengguna internet di Indonesia, mencapai 175 juta orang di tahun 2019 ini membuat informasi beredar tak sesuai fakta. Kabar atau berita palsu dengan mudah tersebar luas yang berpengaruh ke media. Akibatnya mudahnya tersebar berita hoaks, misinformasi dan disinformasi.
Aliansi Jurnalis Independen ( AJI) Indonesia meluncurkan website jurnalismedata.id di Hotel Mercure Sabang, Senin (4/2). Jurnalisme data platform baru dalam jurnalistik untuk menangkal hoaks dan disinformasi yang terjadi selama ini di Indonesia.
Ketua AJI Indonesia, Abdul Manan mengatakan, digitalisasi merupakan perkembangan yang tak dapat dielakkan. Sehingga media dan jurnalis tak punya pilihan lain, selain berdamai dengannya. Lalu memanfaatkan dampak positifnya. Di antaranya dengan mengembangkan jurnalisme data.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Mengapa video itu diklaim sebagai berita bohong? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran dan berhasil menemukan bahwa narasi yang termuat dalam video viral tersebut adalah hoaks. Pasalnya, terdapat tulisan “Bukit Siguntang” pada bagian depan kapal laut yang disorot.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
"Jurnalisme data adalah tools yang ampuh melawan hoaks dan disinformasi," kata Abdul Manan.
Pesatnya pengguna internet di Indonesia, mencapai 175 juta orang di tahun 2019 ini membuat informasi beredar tak sesuai fakta. Kabar atau berita palsu dengan mudah tersebar luas yang berpengaruh ke media. Akibatnya mudahnya tersebar berita hoaks, misinformasi dan disinformasi.
"Cara melawan informasi palsu dengan jurnalisme data," jelasnya.
Sementara itu Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Yanuar Nugroho mengatakan, undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik memandatkan kepada pemerintah terbuka dalam memberikan data dan informasi.
"Publik harus bisa mengakses dan memandatkan data pemerintah," jelasnya.
Katanya, jurnalis harus terlibat dalam pemanfaatan data dengan menghasilkan jurnalisme yang bermutu dan berkualitas berbasis data. Karena data berkualitas adalah bahan baku pengambilan dan perbuatan kebijakan pembangunan yang tepat bagi pemerintah dan masyarakat.
"Bukan gosip, bukan rumor. Jurnalisme yang bermutu berbasis data, tidak hanya bermanfaat sebagai bahan baku pengambilan keputusan dan pembangunan yang tepat," ungkapnya.
Menurut Yanuar, pembangunan harus diawasi oleh publik, terutama ikut mengawasi lewat jurnalisme yang berbasis data. Sehingga pembangunan di Indonesia bisa lebih berkualitas nantinya.
Baca juga:
Gerakan Kebajikan Pancasila Gelar Aksi Pemilu Gembira Melawan Hoaks
'Perlu 'Siskamling' di Medsos buat Reduksi Narasi Kebencian'
Jokowi Sindir Ada Timses yang Gunakan Propaganda Rusia Semburkan Fitnah dan Hoaks
Atiqah Tegaskan Ratna Sarumpaet Tak Pernah Sebar Kebohongan ke Publik
Gelar Konsolidasi, Relawan Didorong Bantu Luruskan Hoaks ke Jokowi-Ma'ruf
Motif-Motif Penyebar Hoaks yang Bikin Geger