Jutaan ikan mati di Ancol, Pemprov tak mau spekulasi soal racun
Investigasi dilakukan di lima titik lokasi Perairan Teluk Jakarta.
Jajaran Sub Direktorat (Subdit) Sumber Daya Lingkungan (Sumdaling) Ditkrimsus Polda Metro Jaya, Tim Labfor Bareskrim Polri, dan Badan Pengelolaan dan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Pemerintah Pemprov (Pemprov) DKI Jakarta melakukan investigasi di lima titik lokasi Perairan Teluk Jakarta. Penyelidikan ini terkait jutaan ikan yang mati di pinggir pantai Ancol pada Senin (1/12).
"Ada lima titik di Perairan Teluk Jakarta untuk melakukan pengecekan kandungan air dan lumpur. Kita ambil sampel di sana," kata Kepala Sub Bidang Penanganan dan Pengaduan BPLHD DKI Jakarta Ardian Prahara.
-
Kapan Lautan Es Antartika menghilang? Di tahun 2023, lautan es Antartika menyusut ke tingkat paling rendah dalam sejarah.
-
Di mana para nelayan menemukan bangkai ikan aneh tersebut? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Kapan Ikan Tapa Tembago muncul di Sungai Musi? Hewan yang satu ini akan muncul ketika ada musibah besar melanda kota Palembang, salah satunya saat kebakaran hebat pada tahun 1967 silam.
-
Siapa penemu Ikan Mujair? Ikan ini di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939.
-
Kapan Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut diresmikan? Dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6) sentra ikan tersebut diketahui baru diresmikan pada Selasa 26 Juni 2023 lalu.
-
Di mana gunung api bawah laut yang dipenuhi telur ikan pari putih ditemukan? Peneliti menemukan gunung api bawah laut yang terletak sekitar 1,6 kilometer di bawah permukaan Laut Pasifik di lepas pantai Kanada.
Dia menjelaskan, kelima titik tersebut antara lain titik C5 di Perairan Cilincing perbatasan Marunda, titik B2 di Perairan Kamal Muara atau perbatasan dengan Tangerang, titik C3, D3, dan D4 di Kawasan Muara Ancol.
"Untuk sample pertama, tadi kita ambil dua sample yakni air dan lumpur di Pantai Benda yang lokasinya tak jauh dari Kuburan Belanda Kawasan Ancol. Selanjutnya kita ambil di beberapa lokasi lagi," tuturnya.
Nantinya sampel-sampel itu dibawa ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut, apakah mengandung kandungan berbahaya bagi ekosistem ikan dan kehidupan bawah laut lainnya atau tidak. Ardian tidak bisa menargetkan kesimpulan hasil penelitian sampel yang diambil.
"Hal itu tergantung dari banyaknya parameter (Kandungan) air dan lumpur tersebut. Ada tidaknya racun atau zat lainnya yang berbahaya, kami tidak bisa menduga-duga ya. Takut jadi persepsi yang salah. Kalau hasil penelitian sampel kita juga tidak tahu butuh waktu berapa lama, tergantung dari banyak tidaknya kandungan sampel itu. Apabila banyak, ya makin lama," paparnya.
Meski begitu, Ardian mengungkapkan ada kemungkinan kandungan air laut di Perairan Teluk Jakarta telah bercampur dengan racun berasal dari lumpur yang mengandung hidrogen sulfida dan amoniak yang naik ke permukaan laut, lantaran terdorong karena curah hujan yang tinggi.
"Ada kemungkinan juga terjadi seperti itu. Intinya kita harus tahu hasil lab dulu. Karena perlu diketahui, dari setiap pencemaran ada standar baku mutu ditetapkan. Belum bisa dipastikan. Intinya sampai saat ini kami masih melakukan investigasi atau penyelidikan mendalam, dengan tujuan mendapatkan data kondisi kualitas muara dan perairan laut teluk Jakarta secara fisik kimia dan bilogi," tutupnya.
(mdk/noe)