Kabur ke Cilegon, Sopir Pengangkut BBM Hanguskan 5 Rumah di Musi Banyuasin Ditangkap
Pelaku ditangkap tanpa perlawanan di Kampung Masigit, Jombang, Cilegon, Banten.
Setelah dinyatakan buron sepekan, AR (46), sopir mobil pengangkut minyak mentah dan membuat lima rumah warga terbakar ditangkap polisi. Pelaku mengakui sejak lama jual beli minyak mentah.
Pelaku ditangkap tanpa perlawanan di Kampung Masigit, Jombang, Cilegon, Banten. Warga Kecamatan Babat Toman, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, itu digiring ke kantor polisi.
-
Bagaimana cara pemerintah menghemat BBM? Luhut meyakini, dengan pengetatan penerima subsidi, pemerintah dapat menghemat BBM mulai 17 Agustus 2024, sehingga dapat mengurangi jumlah penyaluran subsidi kepada orang yang tidak berhak.
-
Dimana pengecekan stok BBM dan elpiji dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Apa saja jenis BBM yang diatur dalam aturan baru? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
-
Bagaimana cara untuk mencegah penyalahgunaan BBM subsidi dalam kelompok kolektif? “Kalaupun pada saat melakukan transaksi pembelian ini diwakilkan kepada satu orang dalam anggota tersebut, maka anggota konsumen pengguna yang lain wajib melampirkan surat rekomendasi kepemilikan masing-masing,” tegas Harya.
-
Kenapa BPH Migas memantau pasokan BBM di Papua Barat Daya? “Kami tentu ingin mengetahui kondisi terkini dari penyediaan dan pendistribusian BBM, khususnya untuk area Papua dan Maluku dengan ragam tantangan yang dimiliki. Hingga saat ini, kondisi stok BBM di Papua Barat Daya dalam kondisi aman,” tutur Erika saat ditemui di Fuel Terminal Sorong, Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Rabu (10/07/2024).
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengungkapkan, tersangka mengaku membeli minyak mentah itu dari hasil produksi sumur ilegal di Musi Banyuasin. Kemudian dia jual ke tempat penyulingan tradisional di Musi Rawas Utara.
"Sudah sering jual beli, dia mengirim ke Musi Rawas Utara karena harganya mahal ketimbang di kampungnya," ungkap Supriadi, Senin (26/12).
Saat kejadian, dirinya diteriaki warga ada api dari bawah mobilnya. Terlalu panik, pelaku melompat ke jalan, sementara mobilnya berisi 9.000 liter minyak mentah seharga Rp6,1 juta itu menghantam lima rumah warga dan terbakar.
"Tahu mobilnya menabrak, pelaku pergi lalu kabur ke Cilegon," ujarnya.
Pengungkapan kasus ini berdasarkan penyelidikan pemilik mobil Daihatsu Grandmax nomor polisi BG 9618 BC yang terbakar. Ternyata, pelaku merupakan pemain lama dalam bisnis minyak mentah.
"Kami amankan kerangka tedmon dan dua mobil yang terbakar sebagai barang bukti," pungkasnya.
Diketahui, sedikitnya lima unit rumah warga Desa Talang Leban, Batang Hari Leko, Musi Banyuasin, hangus terbakar akibat ditabrak mobil pengangkut minyak mentah ilegal. Peristiwa itu bermula saat mobil Daihatsu Grand Max nomor polisi BG 9618 BC mengeluarkan percikan api dari bagian bawah di TKP, Kamis (15/12) malam.
Hal itu membuat sopir panik sehingga tak bisa mengendalikan dan langsung melompat dari mobil. Mobil yang melaju kencang tanpa pengemudi oleng dan keluar jalur menuju rumah warga. Spontan, api menyambar minyak ilegal itu dan menghanguskan lima rumah di sekitarnya.
Besarnya api dari rumah dan tumpahan minyak mentah membuat proses pemadaman berlangsung lama. Paling tidak petugas gabungan memerlukan waktu lebih dari empat jam untuk menjinakkan api dengan mobil pemadam.
(mdk/ray)