Kabut Asap Pekat, Sekolah PAUD sampai SMP di Palembang Diliburkan 3 Hari
Seluruh sekolah di Palembang dari tingkat PAUD sampai SMP diliburkan selama tiga hari mulai hari ini. Hal tersebut imbas dari semakin pekatnya kabut bercampur asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Seluruh sekolah di Palembang dari tingkat PAUD sampai SMP diliburkan selama tiga hari mulai hari ini. Hal tersebut imbas dari semakin pekatnya kabut bercampur asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Kabag Humas Pemerintah Kota Palembang Amiruddin Sandi mengungkapkan, libur tersebut diberlakukan pada 23-25 September 2019 dan masuk sekolah lagi pada Kamis 26 September 2019. Namun jika kondisi asap belum stabil, sekolah diliburkan hingga Senin 30 September 2019.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
"Mulai hari ini sekolah mulai PAUD sampai SMP diliburkan sampai Rabu nanti, Kamis kembali masuk," ungkap Amiruddin, Senin (23/9).
Meski libur, para guru memberikan tugas kepada siswa agar tidak ketinggalan pelajaran. Siswa juga diimbau tidak keluar rumah pada saat kondisi asap semakin tebal.
"Kebijakan ini demi kesehatan anak-anak didik, libur sekolah tapi tetap belajar di rumah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo mengatakan, pihaknya belum meliburkan siswa SMA sederajat setelah Dinas Lingkungan Hidup belum memberikan rekomendasi karena kualitas udara di Sumsel masih terbilang fluktuatif, berkisar 145 hingga 147 mikrogram per kubik (µgram/m3) atau belum masuk kategori berbahaya. Jika sudah mencapai 200 µgram/m3 baru diambil kebijakan baru.
"Kami sudah koordinasikan dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup, untuk sementara belum diliburkan bagi siswa SMA," ujarnya.
Untuk meminimalkan ancaman, masuk sekolah digeser menjadi pukul 09.00 WIB setiap harinya dan kegiatan belajar dilarang dilakukan di luar ruangan.
"Jendela harus ditutup dan berikan tanaman hijau biar menstabilkan udara," kata dia.
Dari pengamatan di www.bmkg.go.id, kualitas udara di Palembang telah mencapai 631.64 µgram/m3 atau level berbahaya pada pagi ini. Situasi ini tak mengalami perubahan sejak pukul 01.00 dini hari tadi.
Baca juga:
BMKG Perkirakan Hujan Bakal Guyur Wilayah Sumsel 4 Hari Lagi
Data BMKG Bantah Wiranto Soal Karhutla di Riau Tidak Separah yang Diberitakan
Gubernur Sumsel Klaim Kualitas Udara Masih Aman Meski Dikepung Kabut Asap
BMKG: Kualitas Udara di Palembang Masuk Level Berbahaya
Gubernur Sumsel Dibully Gara-gara Video Beri Makan Domba Saat Kabut Asap
Demo Kabut Asap di Kantor Gubernur Sumsel, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi