Kapal Tenggelam Disambar Petir di Nias Selatan, 1 Nelayan Meninggal, 4 Hilang
"Korban selamat berenang ke tepian menggunakan jeriken. Mereka kemudian melaporkan kejadian itu ke pos TNI AL Pulau Pini," jelas Sukroadi.
Satu unit kapal nelayan tenggelam setelah disambar petir di perairan Nias Selatan, Sumut. Seorang anak buah kapal (ABK) meninggal dunia, sedangkan 4 orang lainnya masih hilang.
Kapal yang tenggelam yakni KM Restu Bundo GT 5. "Kapal tersambar petir di perairan sekitar Desa Labuhan Hiu, Kecamatan Pulau Batu Timur, Kabupaten Nias Selatan pada Selasa (19/11)," kata Komandan Pos SAR Nias, Sukroadi Satrawijaya, Jumat (22/11).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Sebelumnya, KM Restu Bundo berangkat dari pelabuhan Sibolga, Minggu (17/11). Di kapal itu terdapat 7 Nelayan asal Sibolga. Mereka melaut untuk mencari ikan di sekitar Pulau Pini.
Kronologi Kejadian
Pada Selasa (19/11), KM Restu Bundo terkena sambaran petir di tengah laut. Kapal itu terbakar dan tenggelam. Dua di antara 7 nelayan yang ada di dalam kapal mampu menyelamatkan diri, yakni: Yanto (40) dan Hutahuruk alias Wak Kuru (36). Mereka berenang sekitar 2 Jam ke pulau.
"Korban selamat berenang ke tepian menggunakan jeriken. Mereka kemudian melaporkan kejadian itu ke pos TNI AL Pulau Pini," jelas Sukroadi.
Nelayan setempat menemukan seorang korban atas nama Ama Eno Zebua (35). Dia mengalami luka bakar dan tidak mampu bertahan.
"Korban meninggal dunia ditemukan nelayan, kemudian dievakuasi ke tempat 2 orang yang selamat. Selanjutnya dievakuasi ke Pulau Tello. Sekarang korban berada di Puskesmas Pulau Tello untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan visum," imbuh Rescuer Pos SAR Nias, Iman Jaya Zega.
Identitas 4 Nelayan Hilang
Sementara empat nelayan masih hilang. Keempatnya dikenal dengan nama Barat (50), Meti (40), Dar (40), dan Parman (40).
Petugas dari Pos TNI AL bersama nelayan setempat sudah berupaya mencari mereka. Namun, keempatnya belum ditemukan. Mereka kemudian berkoordinasi dengan ke Pos SAR Nias. "Pencarian masih dilakukan," sebut Iman.
(mdk/ray)