Kapolda sebut tiap 51 menit terjadi tindak pidana di Riau
"Tidak semua tindak pidana yang diproses hukum," ujar Kapolda Riau.
Kejahatan kriminalitas di Riau terjadi setiap hari, baik kejahatan kategori membahayakan nyawa maupun merugikan masyarakat dalam hal materi. Hampir semua kejahatan disebabkan oleh faktor ekonomi seperti pencurian.
Pencurian sendiri dikategorikan dalam beberapa hal, seperti pencurian dengan kekerasan (Curas), pencurian dengan Pemberatan (Curat), pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) atau pencurian biasa (Curbis). Nah, di kategori pencurian biasa, kebanyakan dilakukan masyarakat yang disebabkan oleh faktor ekonomi seperti mencuri sendal, atau buah-buahan.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
Kapolda Riau Brigjen Dolly Bambang Hermawan mengatakan, setiap 51 menit terjadi tindak pidana di Riau. Bila dibandingkan tahun lalu, kejahatan di Riau mengalami penurunan 693 kasus, namun penyelesaian kasus yang dilakukan polisi mengalami peningkatan sebanyak18 kasus.
"Tidak semua tindak pidana yang diproses hukum, misalnya kalau ada warga yang mencuri sendal, itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan, jika dilakukan anak-anak, panggil orangtuanya," ujar Brigjen Dolly saat ekspos akhir tahun di Mapolda Riau, Kamis (31/12).
Menurut Dolly, tindak pidana yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan seperti mencuri sendal tersebut dilakukan Babinkantibmas yang difungsikan disetiap desa wilayah Riau.
"Harusnya setiap desa ada 1 polisi sebagai Babinkamtibmas, namun karena Polda Riau kekurangan personil, ada 1 polisi yang merangkap tugasnya," kata Dolly.
Namun untuk tindak pidana yang merugikan orang lain apalagi menghilangkan nyawa, Dolly menegaskan kasus tersebut selalu diproses sesuai peraturan yang berlaku.
Dolly mengklaim, saat ini meski jumlah personil Polda Riau mengalami kekurangan, namun kasus tindak pidana di Riau tahun 2015 mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.
"Dibanding tahun 2014, tahun ini ada peningkatan sebanyak 18 kasus yang diselesaikan dari sejumlah tindak pidana di Riau," tegas Dolly.
(mdk/rhm)