Kartosoewirjo, ISIS dan mimpi Negara Islam Indonesia
Hari ini tepat 65 tahun proklamasi Negara Islam Indonesia. Mimpi yang tak pernah padam sampai saat ini.
"Kami ummat Islam bangsa Indonesia menyatakan berdirinya Negara Islam Indonesia, maka hukum yang berlaku atas Negara Islam Indonesia itu ialah Hukum Islam."
Sebaris kalimat tersebut dibacakan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirdjo sang Imam Negara Islam Indonesia. Tepat 12 Syawal 1368 Hijriah atau 7 Agustus 1949 di Desa Cisampah, Kecamatan Ciawiligar, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kartosoewirdjo mengecam keputusan pemerintah RI yang menyetujui persetujuan Renville setahun sebelumnya. Dalam perjanjian itu, Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia. TNI pun diperintahkan hijrah dari Jawa Barat dan Jawa Timur ke wilayah republik.
Divisi Siliwangi di Jawa Barat pun terpaksa meninggalkan wilayahnya menuju Yogyakarta dan Solo.
Kartosoewirdjo menilai keputusan Perdana Menteri Amir Syarifuddin ini sangat merugikan Republik Indonesia. Dia dan sejumlah laskar bersenjata menolak ikut hijrah.
Di tengah kekosongan bersenjata itu, Kartosoewirjo memproklamirkan berdirinya negara Islam Indonesia yang diberi nama Darul Islam. Tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia.
Pemerintah Soekarno menganggap hal ini sebagai pemberontakan. Saat Divisi Siliwangi kembali ke Jawa Barat, mereka disambut perlawanan DI/TII.
Perang besar berkobar di belantara Bumi Priangan. Sejumlah pihak di daerah lain kemudian turut mengangkat sumpah setia pada Imam Kartosoewirjo. Amir Fatah di Jawa Tengah, Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan, Ibnu Hajar di Kalimantan dan Teuku Daud Bereuh di Aceh.
Butuh perjuangan keras sebelum akhirnya TNI memadamkan semua pemberontakan itu.
Hari ini tepat 65 tahun proklamasi Negara Islam Indonesia. Semangat mendirikan Negara Islam yang berazaskan Islam tak pernah berhenti di Indonesia. Aneka gerakan tumbuh, tumbang dan berganti.
Kini yang terbaru muncul gerakan Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia. gerakan tersebut pun bercita-cita membangun sebuah pemerintahan berasaskan Islam yang menginduk pada Khalifah Abu Bakar Al Baghdadi.
Kartosoewirjo boleh dieksekusi mati regu tembak TNI. Tapi mimpi gerakan islam di Indonesia tak lantas ikut mati.
Simak kisah perlawanan Kartosoewirjo yang dikumpulkan redaksi merdeka.com hari ini. Kawan karib Soekarno yang akhirnya dieksekusi mati dengan tanda tangan sang proklamator tersebut.
Baca juga:
Kisah Kartosoewirjo nyaris ditangkap pasukan Idjon Djanbi
Ahmad Dhani ungkap hubungan Mulan & keluarga dengan Kartosoewijo
Peluru tentara buktikan Imam Negara Islam Indonesia bukan nabi
Melacak penjual foto-foto Kartosoewirjo
Perjalanan gerilya Kartosoewirjo
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Kapan Iswadi Idris menjadi Kapten Timnas Indonesia? Berkat karakternya itu, Iswadi dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia dari tahun 1970 hingga tahun 1980.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Apa yang dibagikan Kartika Soekarno di Instagram? Kartika Soekarno baru-baru ini menjadi sorotan publik. Hal ini lantaran foto yang diunggah di Instagram Stories miliknya beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak, Kartika memamerkan paspor yang digunakannya.