Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Dinkes Ungkap Rumah Sakit Menjalankan SOP Sesuai Aturan
SOP sesuai aturan dijalankan itu diketahui setelah Dinkes Kabupaten Bogor mendatangi rumah sakit.
Hal itu diketahui setelah Dinkes Kabupaten Bogor mendatangi Rumah Sakit Sentosa, di Jalan Baru Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Dinkes Ungkap Rumah Sakit Menjalankan SOP Sesuai Aturan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mendatangi Rumah Sakit Sentosa, di Jalan Baru Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kedatangan Kepala Dinkes tersebut untuk menyelesaikan kasus bayi tertukar atas nama ibu Siti Mauliah (37) dengan pasien B, setahun lalu. "Kita koordinasi dengan Rumah Sakit Sentosa. Kita minta kronologinya dari rumah sakit tersebut sudah kita lakukan," kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor Agus Fauzi, Selasa (15/8).
- Ratusan Barang Bukti Dikumpulkan Polisi, Kasus Pembunuhan Ibu Anak Subang Segera Diseret ke Meja Hijau
- Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Kedua Keluarga Sudah Bersedia Tes DNA
- Kasus Bayi Tertukar Setahun, Polisi Kerahkan Tim ke RS Sentosa Kemang Cari Bukti
- Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Dinkes Turun Tangan Usut Dugaan Kelalaian RS Sentosa Kemang
Dinkes Serahkan Dugaan Pengusutan Kelalaian Rumah Sakit ke Polisi
Agus mengatakan, Rumah Sakit Sentosa telah menjelaskan Standar Operasional Prosedur (SOP) proses persalinan dalam pertemuan tersebut. Menurut Agus, secara prosedur telah ditempuh oleh pihak rumah sakit. "Secara SOP sudah sesuai aturan. Cuma saat ini sudah menjadi ranah kepolisian. Kami dari dinkes menjalankan tupoksi sebagai pembina, fasilitator, koordinator rumah sakit di Kabupaten Bogor," kata Agus.
Kondisi Psikologis Pasien B
"Kondisi sekarang, mungkin ibu B tertekan, banyak faktor penyebabnya, salah satunya dari ibu S," kata dia.
Polisi Bakal Fasilitasi Pasien B Tes DNA
Sementara itu, polisi mengungkapkan akan memfasilitasi biaya tes DNA untuk pasien B, demi mengungkap dugaan bayi tertukar di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor. "Tadi malam kita sudah coba datangi rumahnya. Yang bersangkutan sudah mau menerima untuk melaksanakan tes DNA. Nanti kita yang akan fasilitasi semua biaya. Polres Bogor yang memfasilitasi," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Senin (14/8).
Tes DNA dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya anak tertukar antara pasien B dengan Siti Mauliah di RS Sentosa sejah setahun lalu.
"Tes DNA, sehingga biar cepat data pembandingnya ada sehingga kita bisa menyelesaikan kasus ini dengan baik," jelas Rio.
Polisi Bentuk Tim Usut Kasus Bayi Tertukar
Diketahui, Siti Mauliah belum lama ini mengadu ke Polres Bogor mengenai bayinya yang tertukar di RS Sentosa sejak setahun lalu. "Kita selidiki jadi diketahui juga bayi yang sekarang bersama Ibu S ini milik siapa. Ini sifatnya sosial, kami ingin kedepankan hati nurani seorang ibu," tegas Rio. Polres Bogor telah membentuk tim gabungam dari Reskrim, Intel, Patroli Siber dan tim trauma healing untuk menyelesaikan masalah ini. "Kita sama-sama mencari kebenaran dan kejelasan tentang anak kandung dari masing-masing," kata Rio.
Sebelumnya, Polres Bogor memanggil Siti Mauliah (37) untuk mendengar langsung penjelasan mengenai dugaan bayinya yang tertukar dengan pasien B di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor setahun lalu. Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohanes Redhoi Sigiro menjelaskan, setelah mendengar keterangan dari Siti Mauliah dan kuasa hukumnya, penyidik Polres Bogor akan memeriksa sejumlah pihak yang diduga berada dalam lingkaran kasus ini. "Kami akan klarifikasi. Mulai pihak rumah sakit dan pihak yang bayinya tertukar. Ini akan terus berkembang. Kita akan lihat faktanya seperti apa," kata Yohanes Sigiro, Jumat (11/8).
sebelum mengadu ke Unit PPA Satreskrik Polres Bogor, keluarga Siti Mauliah telah berupaya untuk menyelesaikan kasus ini, ke pihak RS Sentosa maupun mencari keberadaan pasien B. "Namun belum mendapat hasil yang sesuai seperti diharapkan. Aduan ibu ini akan menjadi dasar kami dalam melakukan pendalaman dan penyelidikan," tegas Giro. Sementara kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho berharap, dengan mengadu ke Polres Bogor, masalah yang menimpa Siti dapat segera terselesaikan. "Dari awal kami sudah mencari informasi sendiri. Sementara dugaan pada satu pihak (pasien B). Tapi pihak kepolisian yang berwenang menyelidiki," kata dia.