Kasus DBD di Karawang Mencapai 827 Kasus, 8 Orang Meninggal
"Jumlah kasus selama ini naik terus hingga mencapai 827 kasus," tutur Nanik.
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mencatat ada 739 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Januari hingga Juli 2020. Kasus hingga tanggal 7 Juli 2020 ada 88 kasus.
"Untuk kasus DBD di Kabupaten Karawang selama kurun waktu Januari hingga Juni ada 739 kasus," kata Kadinkes Nanik Djojana, Kamis (9/7).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Kapan vaksin DBD diberikan? Dengvaxia diberikan dalam tiga dosis yang disuntikkan secara terpisah selama 12 bulan.
-
Apa yang menjadi inovasi baru untuk mengatasi penyakit DBD di Kalimantan Timur? Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah meluncurkan inovasi menarik yang dapat menanggulangi penyakit tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Jaya Mualimin mengatakan, salah satu pendekatan revolusioner yang diambil pemerintah adalah dengan menyebarkan nyamuk Wolbachia melalui Pilot Project Penanggulangan.
Nanik menuturkan 8 orang dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan. Faktor kenaikan kasus DBD di Karawang diduga akibat kepadatan penduduk.
"Jumlah kasus selama ini naik terus hingga mencapai 827 kasus," tutur Nanik.
Dia menyebutkan kasus DBD tersebar di 7 kecamatan. Yang paling banyak kasus di Cikampek akibat lingkungan kumuh dan kepadatan penduduk. Sebab, Cikampek merupakan segitiga pergerakan orang dari tiga wilayah.
"Selama ini yang paling banyak kasus di Cikampek dari 7 kecematan yang sudah dinytakan kejadian luar biasa," katanya.
Dia menambahkan, kasus DBD menjadi perhatian lain dari Dinkes selain penanganan Covid-19. Pihaknya juga berupaya memberantas sarang nyamuk aedes aegypt dengan cara menutup, menguras dan mendaur ulang barang-barang bekas.
"Upaya kita tetap melakukan penyemprotan dalam pemberantasan sarang nyamuk," tegasnya.
(mdk/ray)