Kasus Kematian Taruna ATKP Makassar, Mariyati Selalu Menangis Lihat Foto Korban
Mariyati (40), ibu dari almarhum Aldama Putra Pongkala (19), tidak pernah absen mengikuti persidangan kasus kematian anaknya di Pengadilan Negeri (PN) Makassar. Seperti yang terlihat dalam sidang hari ini dengan agenda pemeriksaan delapan saksi.
Mariyati (40), ibu dari almarhum Aldama Putra Pongkala (19), tidak pernah absen mengikuti persidangan kasus kematian anaknya di Pengadilan Negeri (PN) Makassar. Seperti yang terlihat dalam sidang hari ini dengan agenda pemeriksaan delapan saksi.
Persidangan yang berlangsung di ruang Bagir Manan juga dihadiri sang suami, Pelda Daniel Pongkala. Dia turut menjadi saksi. Dalam sidang juga dihadirkan terdakwa pembunuhan Muhammad Rusdi (21), eks taruna ATKP Makassar.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Siapa yang tampil di panggung acara sekolah? Kedua putri mereka, Megu dan Mishka, tampil memukau di panggung acara sekolah.
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
"Ibu masih syok. Kepergian Aldama cukup mempengaruhi kondisi psikologisnya. Apalagi kalau lihat foto anaknya, dia selalu menangis," tutur Daniel.
Kata Daniel, sebelum datang ke PN Makassar, istrinya sempat menyampaikan mau teriak-teriak dalam ruang sidang itu.
"Ibu katanya mau teriak-teriak tapi saya bilang hargai pihak-pihak yang lagi bertugas. Kalau kita bikin onar, malah nanti sidangnya ditunda-tunda terus maka kapan selesainya," ujar Daniel.
Kepada Majelis Hakim, Daniel minta terdakwa dihukum seberat-beratnya sesuai perbuatan yang dilakukan.
Dia juga berharap, tidak ada kasus serupa lagi hingga harus memakan korban. "Cukuplah Aldama putra kami yang terakhir. Semua tindak kekerasan di kampus, di lembaga-lembaga pendidikan harus dihilangkan. Biarkan mereka memperdalam ilmunya sesuai jurusan masing-masing, bukan malah dapat tindak kekerasan," terang Daniel.
Baca juga:
Terdakwa Pembunuhan Taruna ATKP Makassar Bersimpuh di Kaki Ayah Korban
Sidang Kematian Taruna ATKP Makassar, Ibu Korban Tidak Kuasa Menahan Sedih
Sidang Perdana Tewasnya Junior ATKP Makassar, Terdakwa Cium Tangan Dosen
Senior ATKP Makassar Aniaya Junior Hingga Tewas Pasrah Didakwa Pasal Berlapis
Sidang Perdana Taruna ATKP Tewas Gara-gara Tak Pakai Helm Digelar Siang Ini
Mengantisipasi Munculnya Paham Kekerasan di Dunia Pendidikan