Kasus Mata Siswi SD di Gresik Ditusuk hingga Buta Naik ke Penyidikan, Polisi Sita Rekaman CCTV
Polisi telah memeriksa 7 orang saksi terkait kasus ini.
Polisi menaikkan kasus penganiayaan siswi sekolah dasar (SD) di Gresik dari penyelidikan hingga ke penyidikan. Selangkah lagi, penyidik akan menetapkan tersangka pelaku yang menusuk mata korban hingga buta pemanen.
Kasus Mata Siswi SD di Gresik Ditusuk hingga Buta Naik ke Penyidikan, Polisi Sita Rekaman CCTV
Naiknya status perkara siswi SD di Gresik ini diungkapkan Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan.
"Ya kita sudah menaikkan statusnya menjadi penyidikan sekarang," ujarnya pada merdeka.com, Senin (18/9).
- Siswa SMP di Cilacap yang Dipukul & Ditendang Kakak Kelas Alami Rusuk Patah dan Sejumlah Luka
- Penusuk Mata Siswi SD hingga Buta di Gresik Dicari Polisi, Kepala Sekolah Diberi Sanksi
- Remaja di Sunter Saling Serang Pakai Celurit dan Golok, 9 Orang Ditangkap Polisi
- Selidiki Kasus Mutilasi di Sleman, Polisi Uji DNA Potongan Tubuh hingga Cek CCTV
Ia menambahkan, ada alasan menaikkan perkara itu ke penyidikan di antaranya karena pihaknya sudah menyita sejumlah barang bukti.
"Karena kita melakukan penyitaan terhadap barang bukti, maka kasus ini kita naikkan ke penyidikan. (Sudah ada tersangka?) Belum," pungkasnya.
Terkait arang bukti yang sudah disita polisi, Aldhino menyebut mereka sudah mengamankan DVR CCTV dan baju korban waktu kejadian.
"Sudah kita DVR CCTV dan baju korban waktu kejadian," tegasnya.
Ia menambahkan, penyidik telah memeriksa 7 orang saksi terkait kasus itu. Para saksi antara lain dari pihak sekolah, yaitu kepala sekolah dan guru, selain itu juga korban beserta keluarganya.
"Sudah 7 orang saksi yang kita periksa. Dari pihak sekolah ada kepala sekolah, guru-guru, lalu korban dan keluarga korban," tegasnya.
Siapa pelaku? AKP Aldhino mengaku belum berani menyimpulkan apakah pelaku merupakan teman korban atau pun pihak dari luar sekolah. "Saya belum berani menyimpulkan," ungkapnya.
Diketahui, seorang siswi SD di Gresik mengalami kebutaan permanen gara-gara ditusuk menggunakan tusuk cilok. Mirisnya, pelaku diduga merupakan teman satu sekolahnya yang berniat untuk memalak korban.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanan.
Penusukan itu, terjadi pada 7 Agustus lalu. Kala itu, sedang diadakan lomba 17 Agustusan di halaman sekolah. Namun, ia tiba-tiba didatangi dan ditarik anak tak dikenal ke satu tempat di sekitar sekolah.
Saat itulah korban dipalak dan dimintai uang dengan paksa oleh anak yang tidak dikenal itu. Korban menolak. Pelaku akhirnya emosi dan melakukan penganiayaan kepada korban hingga mata sebelah kanan mengalami cedera akibat ditusuk dengan menggunakan tusuk cilok.
Mengetahui peristiwa itu, orang tua korban langsung membawa putrinya ke rumah sakit Cahaya Giri Bringkang. Korban kemudian dirujuk lagi ke RS Dr Soetomo Surabaya dan menjalani pengobatan hingga saat ini.
Samsul Arif, orang tua korban, menuturkan hasil pemeriksaan pihak rumah sakit menyatakan ada syaraf mata putrinya di sebelah kanan yang sudah tidak lagi berfungsi.
"Sudah sebulan anak saya tidak sekolah, mata kanannya kalau dilihat seperti normal, tapi sebenarnya tidak bisa melihat akibat ditusuk sunduk pentol (cilok). Anaknya masih trauma seperti ketakutan jadi tidak mau bicara banyak," kata Arif, Sabtu (16/9).