Kasus Mayor Dedi Ajak Prajurit TNI Geruduk Polrestabes Medan Dilimpahkan ke Puspomad
Sebelumnya, kedatangan puluhan anggota TNI itu dipimpin oleh penasihat hukum dari Kumdam I Bukit Barisan yakni Mayor Dedi Hasibuan.
Mayor Dedi terancam sanksi etik.
Kasus Mayor Dedi Ajak Prajurit TNI Geruduk Polrestabes Medan Dilimpahkan ke Puspomad
Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsekal Muda (Marsda) Agung Handoko mengatakan, kasus Mayor Dedi Hasibuan telah diserahkan kepada Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad). Mayor Dedi diketahui telah dilakukan klarifikasi oleh Puspom TNI pada Rabu (9/8) kemarin, terkait dirinya bersama beberapa prajurit TNI lainnya yang menggeruduk Polrestabes Medan beberapa waktu lalu.
- Puspom TNI: Mayor Dedi Tak Langgar Pidana Geruduk Polrestabes Medan Minta Kerabat Dibebaskan
- Puspom TNI Serahkan Dugaan Merintangi Penyelidikan Mayor Dedi Hasibuan ke Polisi
- Nasib Mayor Dedi Usai Geruduk Polrestabes Medan: Sanksi Etik & Jenjang Karir Terancam
- Buntut Geruduk Polrestabes Medan Minta Prajurit TNI Dilepas, Mayor Dedi 'Diangkut' ke Jakarta
"Jadi karena secara organisasi, secara struktur sebenarnya panglima ini kan pengguna kekuatan, proses pembinaan ada di angkatan,"
kata Danpuspom TNI Marsekal Muda (Marsda) Agung Handoko kepada wartawan, Kamis (10/8).
"Nanti untuk selanjutnya permasalahan ini akan kita limpahkan kepada TNI Angkatan Darat, dan permasalahannya akan kita limpahkan ke Puspomad," sambung kata Danpuspom TNI Marsekal Muda (Marsda) Agung Handoko.
Untuk pelimpahan terhadap kasus Mayor Dedi ke Puspomad, Agung memastikan bakal dilakukan pada Kamis (10/8) ini. "Jadi untuk pelimpahan DFH ke Puspomad hari ini akan kita lakukan," ujarnya. Lalu, terkait pengakuan Mayor Dedi pada klarifikasi di Puspom TNI. Ia mengaku, hanya berjumlah 13 orang yang mendatangi Polrestabes Medan. Saat ini, untuk belasan orang tersebut masih menjalani pemeriksaan di Kodam I Bukit Barisan.
"Terus terkait dengan 13 rekannya, memang sesuai pengakuan DFH ada 13. Tapi soal nanti mngembang lebih banyak lagi, mungkin nanti pengembangnya di Puspomad," kata Danpuspom TNI Marsekal Muda (Marsda) Agung Handoko
Mayor Dedi Diterbangkan ke Jakarta Mayor Dedi Hasibuan sedang diperiksa oleh Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI. Pemeriksaan Mayor Dedi buntut ulahnya membawa puluhan anggota TNI ke Polrestabes Medan untuk meminta penangguhan penahanan tersangka kasus pemalsuan tanda tangan terkait pengurusan sertifikat tanah berinisial ARH. Belakangan diketahui, ARH saudara dari Mayor Dedi.
"Mayor Dedi Hasibuan sekarang sudah di Jakarta," Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico J Siagian, Selasa (8/8). Rico menjelaskan, Dedi akan menjalani sejumlah pemeriksaan buntut dari perbuatannya yang mendatangi Polrestabes Medan bersama puluhan anggota TNI pada Sabtu (5/8) kemarin. "Kami menyerahkan pemeriksaannya ke Puspom TNI," jelasnya. Kronologi Kasus Sebelumnya, kedatangan puluhan anggota TNI itu dipimpin oleh penasihat hukum dari Kumdam I Bukit Barisan yakni Mayor Dedi Hasibuan.
Kedatangannya bersama puluhan prajurit TNI ke Polrestabes Medan bermaksud untuk meminta penangguhan ARH. ARH merupakan warga sipil sekaligus kerabat dari Dedi. ARH pun dibebaskan usai puluhan anggota TNI mendatangi Polrestabes Medan.
Video kedatangan puluhan TNI ke Polrestabes Medan itu viral di media sosial. Dalam video itu juga terlihat Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Fathir Mustafa, dikelilingi oleh prajurit TNI berseragam lengkap sedang beradu argumen dengan Dedi. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akhirnya angkat bicara terkait kedatangan 40 personel TNI yang dipimpin penasihat hukum Kumdam I Bukit Barisan, Mayor Dedi Hasibuan itu. Yudo mengatakan tindakan itu jelas pelanggaran dan meminta Pangdam I Bukit Barisan serta Polisi Militer (POM) untuk segera melakukan pemeriksaan.