Kasus Penyerangan di Makassar, TNI dan Polisi Sepakat Damai
Kasus tersebut terjadi berawal akibat kesalahpahaman antara personel polisi dan TNI di Pos Lantas 407 Flyover pada Rabu (12/4) pukul 04.40 Wita
Kasus penyerangan dan pengerusakan Pos Lantas dan markas polisi di Makassar berakhir damai. Kasus tersebut terjadi berawal akibat kesalahpahaman antara personel polisi dan TNI di Pos Lantas 407 Flyover pada Rabu (12/4) pukul 04.40 Wita.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan masalah penyerangan dan pengerusakan Pos Lantas dan markas polisi sudah selesai. Ngajib mengaku permasalahan tersebut sudah berakhir damai.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
"Kesepakatan damai atas kesalahpahaman antara personel Polrestabes Makasar dengan TNI yang terjadi pada hari Rabu Tanggal 12 April 2023 sekira jam 04.40 Wita di depan Pos Lantas 704 Flyover Makassar. Sepakat untuk selesai damai, saling memaafkan dan bersama-sama tetap menjaga sinergitas TNI-Polri," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Jumat (14/4).
Ngajib mengaku saat ini berusaha mengkondusifkan keamanan dan ketertiban masyarakat. Apalagi, saat ini momen jelang Idulfitri 1444 H.
Terpisah Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulsel, Kombes Komang Suartana mengatakan kasus penyerangan dan pengerusakan Markas Polisi dan Pos Lantas sudah dalam koordinasi penyelesaian. Ia menyerahkan ke masing-masing satuan untuk menyelesaikan masalah.
"Untuk penyelesaiannya sudah dikoordinasikan antar pimpinan. Nanti silakan masing-masing satuan untuk menyelesaikan masalahnya," tegasnya.
Komang mengaku akibat penyerangan dan pengerusakan, sejumlah fasilitas milik Polri di Makassar mengalami kerusakan. Tak hanya itu, satu warga menjadi korban salah sasaran penyerangan.
"Satu orang dari masyarakat sipil. Itu luka robek pelipis dan dagu," sebutnya.
Sebelumnya, penyerangan dilakukan orang tak dikenal (OTK) di sejumlah titik di Kota Makassar terjadi jelang waktu sahur. Setidaknya dua markas polisi dan pos lalu lintas diserang OTK.
Dua markas polisi yang diserang yakni Mapolres Pelabuhan Makassar di Jalan Ujung Pandang Nomor 12, Kecamatan Ujung Pandang dan Mapolsek Pelabuhan Soekarno-Hatta di Jalan Nusantara Baru 1, Kecamatan Ujung Tanah.
Di Mapolres Pelabuhan Makassar sejumlah kendaraan, termasuk mobil tahanan rusak setelah penyerangan OTK. Sementara di Mapolsek Pelabuhan Soetta, satu unit mobil dinas polisi rusak akibat dilempar batu OTK.
Selain dua markas polisi, OTK juga membakar Pos Lalu Lintas di pertigaan Jalan AP Pettarani Makassar- Sultan Alauddin Makassar. Satu masjid Pos Lantas di perempatan Jalan AP Pettarani-Tol Reformasi-Urip Sumoharjo juga menjadi sasaran pengerusakan.
Terlihat sejumlah batu dan pecahan kaca berserakan di depan Masjid Pos Lantas Pettarani. Belum diketahui siapa dan motif penyerangan sejumlah titik di Kota Makassar.
(mdk/ded)