Kebakaran Hutan di Meranti, Petugas Kesulitan Cari Air untuk Padamkan Api
Kebakaran hutan dan lahan di Pulau Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti Riau masih terjadi sejak 4 hari. Tim gabungan masih berupaya melakukan pemadaman meski kesulitan sumber air untuk memadamkan api.
Kebakaran hutan dan lahan di Pulau Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti Riau masih terjadi sejak 4 hari. Tim gabungan masih berupaya melakukan pemadaman meski kesulitan sumber air untuk memadamkan api.
"Kendala kita sumber air yang sulit, kebakaran masih terpantau di Desa Sokop, Pulau Rangsang. Kemarin sudah pendinginan, namun cuaca masih terik. Hari ini kita lanjutkan," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Meranti, Edy Afrizal, Senin (4/3).
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian hutan di Kutai Timur? “Kita di sini juga hidup beriringan dengan adat. Cuma memang hukum adat itu tidak dominan di sini karena bukan hukum positif. Tapi hukum adat tetap kita hargai suatu norma-norma yang ada di kehidupan masyarakat kita,” papar Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
Kebakaran lahan di Kepulauan Meranti mulai sejak awal Maret 2019. Sebelumnya, titik-titik api bermunculan di Pulau Tebing Tinggi dan melanda perkebunan sagu masyarakat. Setelah titik api di Tebing Tinggi berhasil diatasi, titik api lainnya muncul di Pulau Rangsang tepatnya Desa Sokop.
Lokasi kebakaran jauh di pedalaman pulau dan hanya bisa diakses melalui jalur laut menggunakan kapal cepat. Selain sangat sulit sumber air, kendala juga dialami petugas terkait minimnya peralatan seperti mesin penyemprot air.
"Untuk mengatasi sulitnya sumber air, salah seorang anggota Polres Meranti, Bripda Ameldo Fadira sampai harus membuat embung darurat dengan membersihkan belukar di parit," katanya.
Kebakaran di Pulau Rangsang sempat meluas hingga menghanguskan perkebunan kelapa dan sagu masyarakat. Untuk mengatasi titik api di lokasi, Satgas Karhutla Riau bisa mengirimkan bantuan pengeboman air atau water bombing menggunakan helikopter.
"Saya mohon hari ini, kalau bisa water bombing di Pulau Rangsang karena selang tidak bisa jangkau kepala api dan air sangat sulit," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan asap yang ditimbulkan akibat Karhutla di Meranti pada Minggu kemarin mencapai Kota Pekanbaru dan menyelimuti ibu kota Provinsi Riau tersebut sepanjang hari.
Kondisi kabut asap masih tipis dengan jarak pandang 8 kilometer. Kabut asap juga belum mengganggu penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru.
Jumlah titik api di Riau pada Senin hari ini menurun drastis yang hanya tersisa satu titik di Meranti. Angka itu jauh berkurang dibanding 1 Maret 2019 lalu yang kala itu titik api mencapai 31 titik api di Meranti.
Baca juga:
4 Isu 'Top Secret' Yang Dibeberkan Jokowi ke Publik
Polisi Selidiki Pemilik dan Terduga Pelaku Pembakaran 2 Hektare Lahan di Pekanbaru
Dua Hektare Lahan di Pekanbaru Diduga Dibakar, Polisi Kejar Pelaku
Upaya Padamkan Kebakaran Hutan, 1,8 Ton Garam Disemai di Langit Riau
Penyerapan Anggaran Pembasahan Gambut di Sumsel Tak Optimal