Kejam, orangtua asuh ini aniaya balita hingga matanya lebam & tangan terluka
Terungkapnya kasus penganiayaan ini berawal saat korban tidak masuk sekolah pada 20 Oktober yang lalu. Komite sekolah berinisiatif untuk mengecek keadaan korban di rumahnya ternyata korban ada lebam di kedua matanya. Awalnya, pelaku mengatakan jika lebam di mata yang dialami korban karena dikencingi oleh kecoa.
Sepasang suami istri berinisial DAIW (34) dan SSH (41) harus berurusan dengan pihak kepolisian karena melakukan penganiayaan terhadap anak asuhnya. Akibat penganiayaan yang mereka lakukan, balita perempuan FR (5) mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya dan harus dirawat di RS Bhayangkara, Yogyakarta.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum), Kombes Pol Hadi Utomo, mengatakan korban FR sebenarnya adalah keponakan pelaku yang diasuh sejak tiga tahun yang lalu. Korban, kata Hadi Utomo, biasa memanggil kedua pelaku dengan sebutan papi dan mami.
"Terungkapnya kasus penganiayaan terhadap balita ini berawal saat korban tidak masuk sekolah pada 20 Oktober yang lalu. Komite sekolah pun berinisiatif untuk mengecek keadaan korban di rumahnya. Saat dilakukan pengecekan di rumah, ternyata korban mengalami lebam di kedua matanya," terang Hadi Utomo.
Hadi Utomo menuturkan, saat diketahui ada luka lebam, komite sekolah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Awalnya, sambung Hadi Utomo, pelaku mengatakan jika lebam di mata yang dialami korban karena dikencingi oleh kecoa.
"Kami tidak percaya dengan keterangan tersangka. Kemudian korban kami bawa ke RS JIH untuk dilakukan visum. Dari hasil visum diketahui luka lebam di mata korban diakibatkan pukulan benda tumpul," ungkap Hadi Utomo.
Berbekal hasil visum, petugas menangkap DAIW dan SSH pada Rabu (25/10). Pasangan suami istri itu langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Hadi Utomo menambahkan, selain mengalami luka di bagian mata, korban juga mengalami luka di bagian jari tangan kanan. Dari pemeriksaan, lanjut Hadi Utomo, luka ini karena korban digigit oleh maminya yang berinisial SSH.
"Penganiayaan dilakukan karena kesalahan sepele yang dilakukan oleh korban. Penganiayaan ini kita proses hukum. Kedua tersangka sudah kita tahan sedangkan korban masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara," tutup Hadi Utomo.
Baca juga:
Propam Polda Sulut selidiki anggota Polsek Maesa diduga aniaya siswa SMA di Bitung
Rumor vampir gentayangan di Malawi berujung penganiayaan pekerja medis
Siswa SMA di Bitung sekarat, diduga dianiaya tiga anggota polisi
Ditanya kenapa tak pulang, polisi di Riau aniaya istri
Cemburu buta, Budi ajak anak pukuli janda pujaan hati hingga babak belur
Fans Everton yang tonjok pemain Lyon sambil gendong bayi dihukum Seumur Hidup
Anggota Polda Banten penganiaya siswa SMK diperiksa propam
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
-
Apa saja tanda cacingan yang dialami oleh anak? Anak kecil yang terkena cacingan biasanya cenderung mengalami diare atau sembelit yang berkepanjangan. Adapun diare tersebut disertai dengan lendir ataupun darah. Selain itu, anak juga akan mengeluhkan perut kembung dan rasa nyeri pada perut.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Apa saja gejala gondongan pada anak? Gejala gondongan pada anak biasanya muncul 12-25 hari setelah terinfeksi virus. Gejala utama adalah pembengkakan kelenjar ludah di bawah telinga, yang bisa terjadi pada satu atau kedua sisi wajah. Gejala lain yang bisa timbul adalah:Demam hingga 39°CNyeri saat mengunyah atau menelan makananMulut keringSakit kepalaNyeri sendiNyeri perutMudah lelahHilang nafsu makan