Kejiwaan Tak Mengalami Gangguan, Penyerang Ustaz di Batam Ditetapkan Tersangka
Pelaku telah menjalani tes kejiwaan. Hasilnya, dokter menyimpulkan perbuatannya tidak didasarkan pada gangguan jiwa.
Polisi menetapkan pelaku penyerangan ustaz Abu Syahid Chaniago saat berceramah di Masjid Baitusyakur, Batuampar, Batam, sebagai tersangka. Peristiwa itu sendiri terjadi pada Senin, 20 September 2021.
Kabid Humad Polda Kepri Kombes Harry Goldenhart membenarkan penetapan tersangka tersebut. "Iya tersangka," tutur Harry saat dikonfirmasi, Senin (27/9).
-
Siapa yang melakukan penipuan berkedok sumbangan agama? Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Apa yang dilakukan pengasuh pondok pesantren terhadap para santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya. Pencabulan itu diketahui sudah dilakukan oleh terduga pelaku sejak dua tahun terakhir. Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
-
Siapa yang berperan dalam menjalankan Lembaga Agama? Lembaga agama dibentuk oleh umat beragama dengan maksud untuk memajukan kepentingan hidup beragama yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-
Siapa yang dicabuli oleh pengasuh pondok pesantren? Pengasuh pondok pesantren itu berinisial BN. Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya.
-
Siapa yang membantah tuduhan penggelapan? Pihak Edward Akbar Membantah Tudingan Penggelapan Mobil Kimberly Ryder Dengan Alasan Hrta Tersebut Dibeli Secara Bersama-sama Penjadwalan ulang pemeriksaan tersebut hanya disampaikan secara langsung oleh kuasa hukumnya, Jundri Berutu.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
Menurut Harry, pelaku telah menjalani tes kejiwaan. Hasilnya, dokter menyimpulkan perbuatannya tidak didasarkan pada gangguan jiwa.
"Dari hasil riksa dokter spesialis kejiwaan RSBP Batam menyimpulkan bahwa perilaku pelanggaran hukum tidak disebabkan oleh gangguan kejiwaan dan direkomendasikan kasus hukum tersangka bisa dilanjutkan," kata dia.
Dalam penelusuran petugas, tersangka memang pernah menjalani perawatan kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa Aceh. Hanya saja, secara klinis dokter telah menyatakan kesembuhannya.
"Oleh karena itu kasus ini sudah ditingkatkan menjadi penyidikan," Harry menandaskan.
Sejumlah kasus penyerangan terhadap ustaz terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Polisi masih terus mengusut rentetat peristiwa yang terjadi itu.
"Kita usut setiap kejadian yang ada," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Kamis (23/9/2021).
Argo memastikan pihak kepolisian akan bekerja sesuai dengan aturan dan prosedur yang ada. Dia pun berharap rentetan peristiwa itu tidak saling berkaitan satu dengan lainnya, seperti kecurigaan dari pihak Muhammadiyah.
"Semoga tidak ada. Tetap melaksanakan tugas sesuai prosedur," kata Argo.
Sekretaris Umum (Sekum) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti curiga adanya aktor intelektual atas sejumlah rentetan kasus penyerangan ustaz yang terjadi di berbagai wilayah.
"Prihatin dan belasungkawa yang mendalam untuk para ustadz menjadi korban kekerasan baik yang wafat maupun yang sedang dirawat. Peristiwa penyerangan ustaz yang terjadi beruntun besar kemungkinan bukan suatu kebetulan. Patut diduga ada yang sedang bermain api," tulisnya dalam akun twitter @abe_mukti yang dikutip Liputan6.com, Kamis (23/9/2021).
"Siapapun aktor dan provokator, jelas mereka bukan orang baik. Karena itu, polisi harus bekerja dengan baik, menangkap, mengungkap, dan menghukum yang bersalah sesuai dengan hukum," sambungnya.
Sebelumnya, seorang ustaz bernama Jamiludin (39), warga Kampung Kaum Utara, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, dibegal pada Selasa 21 September 2021. Saat itu, korban mengendarai sepeda motor, melintas di Kampung Babakan, Mustikasari, Mustikajaya, Kota Bekasi, menuju arah pulang.
Komplotan tersebut juga membacok korban hingga terluka parah lantaran berupaya mempertahankan motornya. Saat ini korban masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.
Sementara itu, Armand alias Ustaz Alex meninggal dunia setelah ditembak orang tak dikenal (OTK) di Jalan Naen Saba, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, usai menunaikan salat Maghrib berjamaah bersama anaknya yang berusia 5 tahun di masjid sekitar.
Terduga pelaku penembakan itu berjumlah dua orang. Tembakan tersebut, menembus bagian pinggang perut korban hingga melubangi pintu rumah korban.
Adapun peristiwa lainnya, ustaz Abu Syahid Chaniago diserang saat berceramah di Masjid Baitusyakur, Batuampar, Batam pada Senin, 20 September 2021 sekitar pukul 11.15 WIB.
Seorang pria tiba-tiba masuk ke masjid dan menyerang korban. Dalam video yang beredar, puluhan ibu-ibu pengajian yang sedang mendengarkan ceramah berteriak histeris melihat peristiwa tersebut.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Mahfud Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Kasus Ustaz Diserang & Mimbar Masjid Dibakar
Tak Ada Saksi yang Melihat, Polisi Kesulitan Ungkap Penembakan Ustaz di Tangerang
Ketua MPR: Usut Tuntas Kasus Penyerangan Tokoh Agama
Polisi Usut Rentetan Kasus Penyerangan Ustaz
VIDEO: Kesaksian Penting Kasus Penembakan Ustaz di Tangerang, Pelaku Kabur Naik Motor