Keluarga Yakin Mahasiswa Unair Tewas Bunuh Diri Setelah Baca Surat Wasiat Korban
Keluarga meluruskan meluruskan kematian Mahasiswa Unair bukan karena pembunuhan.
Gunawan menyatakan, selama ini Bernadette tidak pernah bercerita apakah dia memiliki masalah atau beban hidup.
Keluarga Yakin Mahasiswa Unair Tewas Bunuh Diri Setelah Baca Surat Wasiat Korban
Keluarga mahasiswi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Bernadette Caroline Angelica Harianto (BCAH) meluruskan kematian sang anak bukan karena pembunuhan. Kesimpulan ini didapat setelah memastikan dua surat yang ditulis oleh korban memiliki kecocokan bentuk tulisannya.
- Hadiri Wisuda Cucu, Aksi Nenek Bawakan Bunga dan Tunggu di Depan Pintu Ini Curi Perhatian
- Terungkap, Menantu Dibunuh Mertua di Pasuruan Ternyata Mahasiswi UT Unair
- Mahasiswa ini Ternyata Anak 'Kolong' Sekarang jadi Ketua Tim Pemenangan Capres, Ketampanannya Enggak Luntur di Usia 53 Tahun
- Tak Terlibat Penyusunan Visi dan Misi, Mahfud MD: Sudah Hebat Tinggal Melaksanakan
Ayah dari Bernadette, Gunawan Sakari Mulya mengatakan, pihaknya perlu menjernihkan berita-berita yang mengarahkan pada dugaan pembunuhan.
Dari hasil pengamatan tulisan surat wasiat korban, memiliki kecocokan pola atau bentuk dengan tulisan sang anak.
"Perlu saya jernihkan. Berita pertama dari pers itu kan mengatakan bahwa anak saya itu meninggalnya dikarenakan pembunuhan dan lain sebagainya. Gak betul itu. Karena dia meninggalkan dua surat yang isinya itu ya dia setengahnya pamit, mohon maaf, dan tulisan itu sudah kita kroscek memang tulisannya Bernadette. Pihak kepolisian juga sudah ngecek tulisannya persis,"
ujar dia.
Dia menyebut, sang anak merupakan sosok yang tertutup. Sebab, sepengetahuannya, selama ini sang anak tidak memiliki masalah apa pun.
"Anak ini memang dia tertutup. Sebenarnya gak ada masalah apa-apa. Cuman dia mungkin terlalu capek ya. Kan Surabaya-Kediri, kadang-kadang bantu ibunya di toko, kadang-kadang kembali dia harus koas di Unair. Pernah dia kembali ke surabaya dengan posisi infeksi tenggorokan sampai suaranya habis ya tetep berangkat karena harus bekerja keras," ungkap Gunawan.
Gunawan menyatakan, selama ini Bernadette tidak pernah bercerita apakah dia memiliki masalah atau beban hidup. Padahal hubungannya dengan sang anak diakuinya sangat dekat.
"Justru itu yang saya merasa kaget dan kehilangan. Dia kan dengan saya sudah dekat. Enggak pernah merasa terbebani hidupnya. Tertutup sekali kok,"
kata Gunawan kepada awak media.
Gunawan mengatakan, selama ini Bernadette memang tinggal di salah satu apartemen di Surabaya. Namun dua pekan lalu, Bernadette hampir satu pekan berada di Kediri, mengisi liburan. Bernadette baru kembali ke Surabaya pada 31 Oktober 2023.
"Dia tidur di apartemen di Surabaya. Terakhir pulang itu pada hari Selasa saya lupa tanggalnya. Itu dia terakhir kembali ke Surabaya. Dia kan liburan ke Kediri itu kira-kira seminggu. Libur kampusnya," kata Gunawan.
Saat ditemukan, kepala korban terbungkus plastik dengan rapat dan di lehernya ditemukan lilitan lakban.
Pada bagian leher itu juga ditemukan selang yang terhubung dengan tabung gas helium.