Kemenag Catat 17.113 Jemaah Indonesia Berangkat ke Mina untuk Tarwiyah
Mereka bergerak ke Mina dalam rangka melaksanakan ibadah tarwiyah secara mandiri
Ada 17.113 jamaah yang melapor ikut Tarwiyah, dan mereka tidak difasilitasi pemerintah,
Kemenag Catat 17.113 Jemaah Indonesia Berangkat ke Mina untuk Tarwiyah
Sebanyak 17.113 jemaah haji Indonesia sudah berangkat ke Mina pada Kamis (13/6). Mereka bergerak ke Mina dalam rangka melaksanakan ibadah tarwiyah secara mandiri tanpa difasilitasi Pemerintah.
"Data tadi siang, ada 17.113 jamaah yang melapor ikut Tarwiyah, dan mereka tidak difasilitasi pemerintah," kata Kepala Daerah Kerja Mekkah, Khalilurrahman di Kantor Daker Mekkah, dikutip Jumat (14/6).
Sebagai informasi, tarwiyah merupakan suatu prosesi ibadah haji yang dilakukan pada 8 Dzulhijah, sebelum wukuf di Padang Arafah. Tarwiyah dilakukan jemaah haji dengan cara meninggalkan Makkah menuju Mina dengan berpakaian ihram dan berniat untuk menunaikan ibadah haji.
Selama di Mina mereka menunaikan ibadah salat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya hingga sholat Subuh pada 9 Dzulhijah 1445 H. Jemaah yang mengikuti ibadah ini rata-rata menuju Mina dengan menggunakan bus. Namun, ada juga jamaah yang berjalan kaki.
"Yang berjalan kaki hanya tujuh orang kalau gak salah," kata Khalil.
Khalil menjelaskan tentang prosedur bagi jamaah yang akan melaksanakan ibadah Tarwiyah. Menurut dia, jemah haji yang mengambil Tarwiyah harus melapor dulu ke petugas di sektornya masing-masing.
"Lapor ke sektor jumlah yang akan tarwiyah dan membuat surat pernyataan tanggung jawab atas pelaksanaan tarwiyah jika terjadi sesuatu," ucap Khalil saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Subhan Cholid juga menjelaskan, pemerintah tidak menfasilitasi jemaah yang akan melaksanakan ibadah tarwiyah.
"Jadi tarwiyah itu, kita kan tidak memfasilitasi dan tidak menskemakan tarwiyah. Tetapi kalau jamaah itu ada yang mau tarwiyah koordinasinya dengan maktab," ujar Subhan saat diwawancara di Kantor Daker Makkah, Selasa (11/6) lalu.
Subhan menjelaskan, tarwiyah tidak disarankan karena bukan termasuk rukun haji, melainkan ibadah sunah. Selain itu, jemaah haji Indonesia yang jumlahnya mencapai 241.000 juga tidak mungkin bisa mengejar waktu wukuf di Arafah jika banyak yang pergi ke Mina dulu.