Kemensos Jamin Kebutuhan Lansia, Ibu dan Anak Pengungsi Gempa Sulbar
"Kami juga melakukan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) bagi penyintas untuk memulihkan trauma akibat gempa. Mereka harus diperhatikan kondisi mentalnya," ungkap Safii.
Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan akan memberikan pelayanan dan memenuhi kebutuhan bagi kelompok rentan pengungsi korban gempa di Sulawesi Barat.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), M. Safii Nasution, menjelaskan, kelompok rentan penyintas gempa yang terdiri dari lansia, ibu hamil dan anak-anak itu akan ditempatkan di tenda-tenda yang telah disiapkan.
-
Kenapa banyak orang memuji Gempi? Pengguna internet memberikan pujian kepada Gempi yang memiliki segudang bakat. Dia mampu berakting, bernyanyi, dan ternyata juga menunjukkan kemampuan dalam renang.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Apa yang dimaksud dengan kata majemuk? Kata majemuk adalah bentuk kata yang terbentuk dari penggabungan dua atau lebih kata dasar.
-
Apa itu Jenang Gempol? Jenang gempol merupakan sebuah hidangan manis yang terbuat dari bubur sumsum dan gempol beras. Dilansir dari Liputan6.com, kuliner ini sudah ada sejak dulu. hidangan ini biasanya disajikan sebagai makanan penutup atau sarapan.
-
Apa itu Gajeuma? Gajeuma menjadi alat musik yang berfungsi sebagai pengiring lagu-lagu tradisional yang ada di Mentawai. Tiap daerah di Indonesia memiliki alat musik tradisional yang beragam dan unik. Tak jarang alat musik ini menjadi salah satu ikon atau ciri khas dari suatu daerah tersebut.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
"Mereka kita tempatkan di tenda khusus yang punya sekat dan sirkulasi udara memadai. Ini kita berikan supaya mereka merasa nyaman. Nah, mereka yang mengungsi di tenda-tenda kurang layak dan menyebar di sejumlah titik, kita pindahkan ke tenda Covid-19," jelas Safii dikutip dalam keterangan pers, Rabu (20/1).
Safii menjelaskan, pihaknya juga sudah menyediakan makanan dan kebutuhan logistik lainnya, seperti susu bayi, makanan siap saji, hingga pampers. Kemudian mereka juga memberikan pelayanan psikologis bagi korban gempa.
"Tidak hanya berhenti di situ saja. Kami juga melakukan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) bagi penyintas untuk memulihkan trauma akibat gempa. Mereka harus diperhatikan kondisi mentalnya," ungkap Safii.
Safii menjelaskan, tim LDP Kemensos berasal dari unsur tagana, tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan SDM Program Keluarga Harapan (PKH) dengan berbagai latar belakang keahlian. Kemudian dia menjelaskan Petugas yang dikerahkan berasal dari tim LDP pusat 10 orang, Tagana setempat 12 orang dan TKSK 6 orang. Sedangkan untuk SDM PKH setempat sebanyak 17 orang.
"Mekanisme layanan yang diberikan di masa pandemi ini nantinya akan dibagi dalam kelompok kecil di dalam tenda Covid-19 ini sesuai kategori kelompok rentan masing-masing maksimal 10 orang per kelompok. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tenda pengungsi," beber Safii.
Safii menjelaskan, layanan yang diberikan antara lain berupa konseling, permainan bagi anak-anak, pemberian kuis dan permainan sejenisnya agar mereka dapat melupakan trauma terhadap kejadian gempa ini dan kembali hidup normal. Safii memperkirakan saat ini ada sekitar 1.500 hingga 2.000 pengungsi yang telah berada di luar stadion sejak terjadi gempa.
Sementara itu, korban gempa, Rahayu (29), yang tengah hamil 6 bulan, merasakan perbedaan tinggal di tenda Covid-19 milik Kementerian Sosial. Dia mengklaim lebih aman dan nyaman.
"Lebih nyaman karena tendanya ada dinding, ada jendela. Jadinya lebih segar karena udara bisa berganti," tuturnya.
Tidak hanya itu, lokasi pengungsian pun sangat aman. Serta dilengkapi dengan fasilitas kesehatan.
"Di sini ada fasilitas kesehatan, dapur umum, WC dan kamar mandi," kata Rahayu.
Baca juga:
Rentetan Bencana dan Rusaknya Jantung Khatulistiwa
Keajaiban Tuhan, Korban Gempa Majene Selamat Setelah 4 Hari Terkubur Reruntuhan RS
Korban Gempa Mamuju di 2 Lokasi Pengungsian Dapat Bantuan Obat dan Vitamin
Imbas Gempa M6,2 Guncang Majene, Banyak Akses Jalan Tertutup Longsor
Update Gempa Sulbar: 90 Meninggal, 7,255 Warga Mamuju dan 2.650 di Majene Mengungsi
BMKG Jelaskan Tren Gempa Bumi di Sulawesi Barat
Antisipasi Penjarahan, Polisi Jaga Kegiatan Jual Beli Masyarakat di Sulbar