Kepala BIN sudah mendeteksi Tolikara rusuh saat lebaran
Sutiyoso menyatakan BIN hanya mendeteksi potensi konflik, selebihnya urusan aparat keamanan.
Insiden penyerangan kepada jamaah muslim sedang menunaikan salat Idul Fitri oleh orang tidak dikenal, berbuntut pembakaran kios pasar dan merembet hingga musala di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua dinilai menjadi tamparan buat Kepala Badan Intelejen Negara, Sutiyoso. BIN dituding tidak mampu mencegah insiden yang menewaskan satu orang itu.
Banyak yang beranggapan insiden itu harusnya bisa dicegah dan tak perlu terjadi hingga membuat situasi makin panas. Lalu bagaimana Sutiyoso menanggapi hal ini? Kepada merdeka.com, orang nomor satu di lembaga telik sandi itu mengatakan mereka sudah mendeteksi adanya kemungkinan gesekan akan terjadi. Namun soal eksekusi di lapangan, BIN menyerahkan seluruhnya kepada aparat yang berwenang.
"Sudah kita deteksi sehingga ketahuan. Ingat, BIN mendeteksi, yang melaksanakan di lapangan aparat," tulis Sutiyoso saat dihubungi melalui pesan pendek kepada merdeka.com, Selasa (21/7).
Berikut penuturan Sutiyoso kepada Arbi Sumandoyo dari merdeka.com soal tragedi Tolikara dan pencegahannya agar insiden ini tidak terulang dan meluas.
Banyak yang menilai tragedi Tolikara tamparan keras bagi anda selaku kepala BIN. Apa tanggapan anda ?
Kenapa kok saya.
Banyak yang menuding harusnya insiden itu tidak terjadi jika BIN cepat mendeteksi?
Lah aparat kan semua sudah tahu, sudah rapat koordinasi dan sudah menjaga saat sholat Ied.
Aksi susulan merambat hingga Jawa Tengah. Di Bantul dan Purworedjo ada gereja yang juga dibakar. Apakah BIN mendeteksi ada yang ingin membuat Indonesia kacau?
Sudah kita deteksi sehingga ketahuan. Ingat, BIN mendeteksi, yang melaksanakan di lapangan aparat.
Apa point dari hasil rapat koordinasi terkait insiden Tolikara?
Mereka sepakat sholat Ied tetap dilaksanakan termasuk Presiden GIDI dan aparat akan mengamankan. Kalau akhirnya terjadi tembakan ke perusuh itu yang akan diusut POLRI. Apa sudah sesuai prosedur.
Bagaimana BIN dan institusi lainnya mencegah agar insiden ini tidak terulang dan melebar, mengingat tragedi Tolikara begitu sensitif?
Kamis saya kumpulkan semua pemuka agama dan tokoh pemuda dari semua agama. Di tingkat Daerah (Kabinda) terus waspada, juga mengumpulkan tokoh agama di daerah masing-masing untuk menjaga kerukunan beragama.
Baca juga:
Pemerintah akan ganti kios terbakar di Tolikara dengan yang baru
Kasus di Tolikara harus diselesaikan dengan arif
'Warga Papua sangat moderat & toleran dalam persoalan keagamaan'
Korban tragedi Tolikara akan direlokasi ke bekas kantor bupati
Irjen Tito ingatkan siapa pun tak asal bicara soal tragedi Tolikara
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Cheng Ho di Palembang diresmikan? Masjid ini berdiri di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah dan baru diresmikan pada tahun 2006 silam.
-
Kapan Masjid Cipto Mulyo dibangun? Masjid itu dibangun oleh Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono X, sekitar tahun 1905 Masehi.
-
Kapan Masjid Baitunnur didirikan? Dilansir dari Liputan6.com, Masjid Baitunnur didirikan pertama kali oleh R.T Djajeng Tirtonoto pada tahun 1774 yang saat itu memerintah Kabupaten Blora di bawah Kasunanan Surakarta dari tahun 1762 hingga tahun 1782.
-
Kapan Masjid Pecinan Tinggi Banten dibangun? Tahun pembangunan diperkirakan pada 1552, atau empat tahun sebelum pendirian Masjid Agung Banten lama pada 1556.